MEDAN, iNewsMedan.id - Terdapat beberapa kampung unik di Sumatera Utara (Sumut) yang menarik minat dan membuat siapa saja penasaran. Salah satu Kampung Matfa atau yang populer dikenal juga disebut Kampung Kasih Sayang.
Keberagaman suku dan budaya di Indonesia selalu memberikan keunikan dan kekhasan tersendiri bagi masyarakat yang tinggal di luar wilayah tersebut. Salah satunya adalah kampung dengan nama yang unik yang terletak di Sumatera Utara.
Kampung Matfa (Majelis Ta'lim Fardhu Ain), yang juga dikenal dengan nama Kampung Kasih Sayang, sebenarnya bernama Kampung Darussalam.
Tidak hanya itu, terdapat banyak keindahan dan keunikan dalam kehidupan warga Kampung Matfa yang tidak banyak diketahui oleh orang banyak. Apa saja keunikan tersebut? Berikut ini ulasan mengenai kampung unik di Sumut yang perlu diketahui. Informasi ini dirangkum pada Selasa, 9 Mei 2023.
Kampung unik di Sumut ini telah berdiri sejak tahun 2012 dan memiliki penduduk sekitar 1.500 jiwa yang berasal dari berbagai suku, seperti suku Minang, Batak, Jawa, dan suku Karo.
Keunikan dari kampung ini terletak pada semangat gotong-royong masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam di sekitar tempat tinggal mereka. Hasil dari sumber daya alam tersebut diserahkan ke Baitulmal atau kas kampung untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat kampung.
Kampung ini dipimpin oleh seorang tuan guru bernama Y.M. Tuan Imam, yang meneruskan kepemimpinan sang ayah, Tuanku Guru Ali Mas'ud Bin Abdullah, dengan gelar Al Mukarom Habib Maulana Ayidusyech KH. Ali Mas'ud Al Banjari, Al Rasululli.
Dengan kepemimpinan tersebut, berbagai sektor di kampung ini telah berkembang untuk memenuhi kebutuhan ribuan masyarakat kampung, seperti pertanian, perikanan, peternakan, dan bahkan eksplorasi minyak mentah.
Salah satu keunikan lain yang ditemukan di Kampung Matfa adalah pola makan sehari-hari yang sama oleh semua warga.
Para ibu di kampung ini bertugas untuk menyiapkan makanan bagi seluruh warga kampung yang disiapkan di dapur umum dan dibagi menjadi tiga shift, yaitu pagi, siang, dan sore hari.
Makanan tersebut kemudian dibagikan secara gratis kepada warga desa. Sayur dan lauk-pauk berasal dari hasil pertanian yang dikelola oleh masyarakat di Kampung Matfa.
Kampung Matfa juga menerapkan manajemen kebersamaan berdasarkan kesepakatan antara warga yang tinggal di sana. Peran agama, terutama Islam, cukup kuat
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta