Cara Menghargai Perbedaan di Ruang Digital
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2023/04/09/068ff_webinar.jpg)
Akademisi dan Pengamat Media Sosial, M. Imam Syafi’i, S.Pd., M.M menyatakan bahwa dalam memasuki era digital, tentu harus mengetahui dan memahami etika-etika yang ada dalam ruang digital. Di dalam dunia digital sekarang ini, ketika kita mendapatkan suatu informasi tentu harus memiliki pertahanan diri yakni dengan ‘saring sebelum shareing’ harus cek dan re-cek terlebih dahulu mengenai informasi yang didapatkan.
"Dalam ruang digital kita harus saling menghargai perbedaan karena tiap manusia mempunyai hak untuk dihormati dan dihargai, serta menghindari perselisihan yang dapat memecah belah persatuan bangsa sehingga terciptanya masyarakat yang harmonis, tentram, dan rukun," kata Imam.
Pemerintah dalam hal ini juga memiliki program yang bernama Moderasi Beragama dimana sering kali dianggap bahwa agama yang di moderasi. Tetapi, sebenarnya bukan agamanya yang dimoderasi tetapi cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.
Dimana terdapat 4 indikator yakni toleransi, komitmen kebangsaan, anti kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi.
Muatan moderasi beragama dalam menghormati keberagaman adalah dapat menjaga keselamatan jiwa, menjunjung tinggi keadaban mulia, menghormati harkat martabat kemanusiaan, memperkuat nilai moderat, mewujudkan perdamaian, menghargai kemajemukan, dan menaati komitmen berbangsa.
"Mari bersama jadikan ruang digital menjadi ruang yang aman dan nyaman untuk berinteraksi dan tentunya menguatkan persatuan bangsa Indonesia,"pesan Imam.
Editor : Ismail