SERGAI, iNewsMedan.id - Warga Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) mengeluh akibat limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Bersama Oesaha Saragih Sejahtera (BOSS) dibuang ke Sungai Belutu yang membuat tanaman padi warga rusak.
Pabrik PT. BOSS yang berada di Desa Bandar Maruhur, Kecamatan Silou Kahean, Kabupaten Simalungun berbatasan dengan Kabupaten Sergai tersebut membuang limbah ke Sungai Belutu, di mana sungai tersebut mengairi sawah petani Dolok Masihul.
Para petani pun mengeluh, karena 1.000-an hektare lahan pertanian yang ditanami padi di Dolok Masihul rusak berat, terancam tidak bisa lagi digunakan untuk bercocok tanam padi disebabkan air Sungai Belutu mengairi sawah mereka tercemar limbah pabrik PKS PT. BOSS di hulu sungai.
Keluhan tersebut disampaikan warga dari 6 desa, yakni Desa Kerapuh, Desa Tegal Sari, Desa Pardoman, Desa Damai, Desa Huta Nauli dan Kelurahan Pekan Dolok Masihul yang tergabung dalam wadah Persatuan Petani Dolok Masihul (PPDM) Sergai, terdiri dari 30 Kelompok Tani (Poktan).
Abdul Rahman Lubis, warga Desa Tegal Sari, Kecamatan Dolok Masihul mengatakan, tanaman padi keluarganya juga ikut rusak akibat limbah PT. BOSS tersebut.
‘’PT. BOSS merusak padi di Dolok Masihul. Petani menagis, ‘Si Bos’ goyang kaki. Rumput sama padi udah hampir sama. Ini baru ditanam, udah botak,’’ kata Abdul Rahman Lubis, Sabtu (8/4/2023) sembari menunjukkan foto-foto sawah keluarganya yang rusak terkena limbah PT. BOSS tersebut.
Sebelumnya, Komisi D DPRD Sumut telah menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dihadiri Dirut PT.BOSS, Erikson Rumahorbo didampingi Manajer Meldi Sinaga, instansi terkait dan para petani yang tergabung dalam wadah PPDM tersebut pada Selasa (4/4/2023).
RDP tersebut dipimpin Ketua Komisi D, Benny Sihotang bersama anggota Loso Mena, Ari Wibowo, Sugianto Makmur dan Delfin Barus yang meminta pertanggungjawaban PT. BOSS.
Ketua Komisi D Benny Sihotang memberikan waktu hingga usai Lebaran Idul Fitri tahun 2023 ini agar PT. BOSS memperbaiki atau membenahi saluran limbah pabriknya.
Dalam RDP tersebut dari Persatuan Petani Dolok Masihul hadir H. Andi Ginting, Mahyun Harahap, Effendi Tanjung dan perwakilan petani lainnya.
Andi Ginting menyampaikan, kronologis gagalnya hasil panen padi akibat Sungai Belutu dicemari limbah Pabrik PKS PT. BOSS yang sepengetahuan mereka cuma ada satu PKS di Hulu Sungai Belutu.
Sedangkan Effendi Tanjung menyebutkan, selama 2 tahun berturut para petani terus mengalami kerugian akibat air sungai yang mengairi sawah mereka tercemar limbah pabrik kelapa sawit PT. BOSS.
Dalam kesempatan itu, Dirut PT. BOSS Erikson Rumahorbo mengaku prihatin terhadap keluhan petani dan berjanji akan memperbaiki saluran limbahnya dan bertanggungjawab untuk memperbaiki lahan pertanian yang rusak.
Editor : Odi Siregar