JAKARTA, iNewsMedan.id- Di era disrupsi teknologi sekarang ini, pentingnya meningkatkan serta memanfaatkan teknologi yang ada dalam meningkatkan usaha. Dengan meningkatkan usaha diharapkan dapat mengoptimalkan perekonomian di Indonesia.
Pegiat Literasi Digital, Dr. Devie Rahmawati, M.Hum menyampaikan bahwa pada tahun 2020 lalu masyarakat mendadak digital, dimana kondisi tersebut membawa berkah dampak positif, namun juga mendatangkan dampak negatif.
"Dengan munculnya teknologi digital di masa pandemi tersebut 51% masyarakat pertama kali melakukan belanja online, 16% penambahan pengguna internet di Indonesia selama pandemi,dan 40% peningkatan pengguna internet," ucapnya dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator, Kewirausahaan Pemula: Kiat Memanfaatkan Teknologi Informatika dalam Berusaha, Kamis (16/3).
Lanjut Devie, masyarakat rata-rata mengakses media sosial rata-rata 7 jam 42 menit perhari. Pada survey bulan Januari 2023 platform yang sering digunakan pada urutan pertama adalah whatsapp (92,1%), kedua instagram (86,5%), ketiga facebook (83,8%), ke empat tiktok (70,8%), dan kelima telegram (64,3%), keenam adalah twitter (60,2%).
Hal tersebut menjadi potensi serta peluang yang besar untuk dimanfaatkan dalam mempromosikan usaha atau produk kita.
“Berbagai cara dalam memanfaatkan teknologi digital dapat dilakukan dengan menjadi content creator, menjadi marketing afiliasi, buka toko online, menjual aset digital, menjual jasa online, serta investasi sehingga nantinya mendapatkan sumber penghasilan online. Yang mana itu semua harus dipelajari,"ucap Devie.
Devie juga memaparkan peluang-peluang tersebut, jika ingin menjadi content creator harus memiliki dua hal yaitu unik berbeda dari yang lain dan konsisten karena persaingan sekarang sangat ketat.
Untuk menjadi marketing afiliasi juga harus memperhatikan beberapa hal yakni memiliki supplier yang terpercaya, paham terhadap produk yang diambil, serta penentuan harga yang matang. Berjualan aset digital misalnya e-book, musik, kursus, artikel, template desain, rekaman event.
Berjualan jasa secara online misalnya manage social media, membuat website, membuat terjemahan, marketing digital, konsultasi, bimbingan belajar, dan banyak lagi. serta investasi agar penghasilanmu bisa menghasilkan lebih banyak uang lagi.
“Agar peluang tersebut bisa terwujud yang dibutuhkan adalah komunikasi. Karena komunikasi yang baik, nyaman, transparan, dan jujur dapat menarik pembeli atau investor dalam usaha kita. Maka dari itu, komunikasi merupakan kunci. Sehingga, kita harus mengelola komunikasi kita dengan baik ,” tutur Devie.
Devie juga berkata bahwa kunci komunikasi di era digital adalah 5C yaitu Credibility, Content, Context, Channel, Contagious.
Selanjutnya, Dosen dan Sekretaris Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan, Dr. Asep Alipudin. SE., M.Ak., CSA menjelaskan bahwa saat ini berbagai macam kebutuhan manusia telah banyak menerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi.
"Sehingga, kita harus melek teknologi serta menjadi wirausaha. Selain untuk mensejahterakan kita dan mendapatkan keuntungan, dapat pula berdampak bagi negara dan bagi masyarakat dengan membuka peluang kerja sehingga mengurangi pengangguran," bebernya.
Tips wirausaha yakni akses permodalan, inovasi bisnis, SDM berkualitas, pencatatan dan laporan keuangan, pemanfaatan internet, dan strategi memenuhi pasar.
Saat ini beberapa jenis model bisnis dan pekerjaan di Indonesia sudah terkena dampak dari arus era digitalisasi yaitu toko konvensional yang ada sudah mulai tergantikan dengan model bisnis marketplace seperti shopee, tokopedia, dan bukalapak.
"Taksi atau ojek tradisional posisinya juga sudah mulai tergeserkan dengan teknologi berbasisi online seperti Gojek, Grab, dan Uber," terangnya.
Dengan adanya digital culture dapat meningkatkan kapasitas untuk berubah dan bereksperimen, memiliki perhatian lebih terhadap inovasi, memiliki kemampuan kreatif, kemampuan untuk mengantisipasi dan bertindak cepat dalam keterdesakan, kesediaan untuk mencari dan mencoba sesuatu baru, keterbukaan terhadap nilai-nilai baru, dan kemampuan mengembangkan jejaring/kolaborasi.
“Pemanfaatan teknologi dapat membuka kesempatan kerja dibandingkan offline meningkat 1,5x. Produk bisa lebih inovatif dibandingkan offline, penjualan meningkat 80%, dan akses pasar internasional meningkat," ungkap Asep.
Asep juga berpesan, tidak semua perubahan akan membawa perbaikan, tapi tanpa perubahan tidak akan pernah ada perbaikan.
"Untuk melakukan perubahan, diperlukan keberanian," ungkapnya.
Anggota Komisi 1 DPR RI, Prof. Dr. Sjarifuddin Hasan, MM., MBA menyatakan bahwa generasi muda di Indonesia harus menjadi calon pemimpin. Karena muda adalah kekuatan, pemuda berani mengambil tantangan dan dapat diandalkan, pemuda itu never give up.
Gagal dianggap awal dari kesuksesan. Pada dasarnya, tidak ada pengusaha yang sukses tanpa ada kegagalan.
Pertumbuhan ekonomi sudah bagus yakni 5,4%. Tetapi, tingkat pengangguran sekitar 5,13% relatif tinggi sehingga harus dikurangi. Selain itu, kemiskinan selama 8 tahun, penurunan kemiskinan kurang dari 1%.
“Pengangguran di Indonesia yang masif relatif tinggi harus dikurang dengan cara mendorong kewirausahaan, yakni dengan penyerapan tenaga kerja. Sehingga, pengangguran bisa berkurang dan ekonomi juga semakin bagus," tutur Sjarifuddin.
Sjarifuddin juga berharap generasi muda memanfaatkan media digital dimana salah satu keunggulan Indonesia adakah banyak anak muda dengan usia produktif sehingga diharapkan mampu menyelesaikan persoalan yang ada serta mengambil kesempatan yang ada. Karena bagaimana pun Indonesia memerlukan kontribusi anak muda.
Editor : Ismail