HONGKONG, iNewsMedan.id - Kasus pembunuhan terhadap sosialita sekaligus model Hong Kong Abby Choi memberikan dampak besar kepada netizen di China. Apalagi setelah kasus Abby Choi, publik China dihebohkan dengan pembunuhan brutal suami terhadap istrinya.
Seorang perempuan 24 tahun di Provinsi Henan pekan lalu ditikam hingga tewas oleh suami setelah terlibat percekcokan hebat. Sementara Abby dibunuh oleh keluarga mantan suaminya terkait sengketa apartemen mewah. Abby dibunuh lalu dimutilasi secara sadis, bahkan ada bagian tubuhnya yang belum ditemukan.
Dua kejadian itu membuat netizen terpecah soal membina hubungan, apalagi menikah. Selain itu banyak netizen yang menganggap kurangnya perlindungan terhadap perempuan terkait kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Jika Anda tidak menikah, Anda dipukuli pacar. Jika Anda menikah, suami menganiaya Anda. Jika Anda bercerai, mantan suami menganiaya Anda. Apa yang terjadi dengan dunia ini?" kata seorang netizen di Weibo.
"Tidak menikah dan tidak punya anak paling aman," sahut netizen lainnya. Kasus perempuan ditikam hingga tewas di Henan viral di China. Tagar perempuan 24 tahun meninggal setelah ditikam 8 kali suaminya mencatat lebih dari 200 juta tampilan pada Selasa (28/2/2023) saja.
Media lokal melaporkan, perempuan itu diketahui bermarga Yang dan memiliki dua anak yang masih kecil.
Kasus pembunuhan itu memicu kemarahan warga di Henan. Massa bahkan sampai bentrok dengan polisi di lokasi kejadian. Kedua kasus pembunuhan itu menjadi tantangan bagi pemerintah China yang sedang mengampanyekan penambahan penduduk. Populasi di China turun pada 2022 untuk pertama kali dalam 60 tahun.
Pada Oktober 2022, China mengesahkan UU perlindungan perempuan yang menargetkan diskriminasi gender dan pelecehan seksual.
Artikel ini telah terbit di halaman iNews.id dengan judul Model Hong Kong Abby Choi Dimutilasi, Netizen China Jadi Takut Menikah
Editor : Odi Siregar