get app
inews
Aa Read Next : 50 Kata Bijak Tommy Jonathan Sinaga Tentang Cinta, Ngena Banget!

Berawal dari Loper Koran, Mantan TKI Ini Sukses Jadi Pengusaha di Hong Kong

Senin, 20 Februari 2023 | 13:49 WIB
header img
Berawal dari loper koran, mantan TKI ini sukses jadi pengusaha di Hong Kong. (Foto: RumahMigran.com)

JAKARTA, iNewsMedan.id - Seorang mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) sukses menjadi pengusaha dan investor di Hong Kong. Dirinya pun menjadi inspirasi bagi TKI lainnya.

Dialah Wahyudi Chandra. Dirinya sukses menjadi pengusaha tidak lah secara instan melainkan mencoba hidup dari posisi bawah.

"Karena saya pernah hidup miskin, setelah posisi saya saat ini, arti kesuksesan bagi saya adalah bagaimana bisa membantu sukses orang lain," ujar Chandra dikutip dari channel Youtube Mboke Memey pada Minggu (19/9/2021). 

Pria gondrong ini mengawali perjuangannya dari awal tahun 1990-an, meninggalkan Lombok kampung halamannya menuju Hong Kong. Setibanya di sana, dia tidak malu-malu untuk melakoni berbagai pekerjaan. Mulai menjadi loper koran, penjual makanan dan berjualan kaset pernah ia jalani. 

Pada tahun 1996, ia menyadari bahwa banyak potensi bisnis lain yang cukup besar. Keahlian yang dia peroleh tentang bisnis remitasi atau pengiriman uang pun akhirnya dia tuangkan dengan membuka toko kecil-kecilan. 

Saat ini, toko minimarket yang bernama 'Berjuang Menembus Impian' alias BMI milik Chandra tidak hanya jadi rujukan bagi para TKI untuk berbelanja, namun juga orang Hong Kong yang ingin berbelanja bahan-bahan masakan/produk Indonesia. 

Causewaybay menjadi lokasi favorit para TKI di Hong Kong untuk berbelanja dan mengirimkan uang ke tempat asalnya. Sering kali BMI menjadi tempat yang direkomendasikan karena harga yang ditawarkan jauh lebih rendah daripada jasa pengiriman uang melalui bank biasa. Faktor itu yang turut menarik perhatian dan kepercayaan para investor kepada Chandra. 

Hingga saat ini, Chandra masih memiliki banyak lini bisnis yang dikembangkan, seperti biro perjalanan, money changer, pengiriman uang, restoran, dan juga balai latihan kerja, seperti restoran Kampoeng Indonesia dan Chandra Remitence. Namun, hantaman pandemi pun sempat memukul bisnis-bisnis yang ada di Hong Kong sejak penerapan lockdown. 

"Ketika menghadapi pandemi Covid-19, awalnya saya tidak terasa. Yang terasa sekali itu ketika Hong Kong lockdown, saya sudah beranggapan bahwa usaha saya selesai, namun saya tidak menyerah," ungkapnya. 

Chandra mengatakan bahwa inti dari hidup adalah ketika menghadapi tantangan, tidak boleh menyerah. Jika menyerah, bagaimana manusia bisa tahu jika Tuhan menolong hidupnya. 

"Di sini, saya belajar dari pengalaman hidup ketika lockdown, saya sudah panggil semua karyawan terkait usaha yang sulit akibat lockdown. Tapi, saya selalu tekankan tidak boleh menyerah. Usaha saya tetap berjalan sekarang, meski omzet sempat menurun. Saya sampai sekarang beranggapan usaha saya masih untung, belum rugi," bebernya.

Chandra mengaku terinspirasi dari sosok sang ayah yang tak pernah mengeluh dan membuatnya bangkit memperjuangkan hidup. 

"Ayah saya tak pernah mengeluh di depan anaknya, kalau diukur dari segi ekonomi, kami itu hidup pas-pasan dan hanya untuk sekedar makan. Ayah saya sudah dipanggil Tuhan, di situ saya menyadari, banyak pelajaran yang saya dapatkan dari ayah," ungkap Chandra.

 

Artikel ini telah terbit di halaman SINDOnews.com dengan judul Mantan Loper Koran ini Sukses Berbisnis di Hong Kong, Jadi Inspirasi para TKI

Editor : Jafar Sembiring

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut