Melansir laman Konsultasisyariah pada Senin (2/8/2021) dijelaskan selanjutnya, setelah selesai qishas, mereka dijadikan debu.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يقضي الله بين خلقه الجن والإنس والبهائم، وإنه ليقيد يومئذ الجماء من القرناء حتى إذا لم يبق تبعة عند واحدة لأخرى قال الله: كونوا ترابا، فعند ذلك يقول الكافر: (يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا)
Allah akan menegakkan qishas antar-semua makhluknya, jin, manusia, dan binatang. Pada hari itu, akan diqishas dari kambing yang tidak memiliki tanduk untuk membalas kambing bertanduk. Hingga setelah tidak tersisa lagi kedzaliman apapun yang belum terbalaskan, Allah berfirman kepada binatang, "Jadilah tanah." di saat itulah, orang kafir mengatakan, "Andai aku menjadi tanah." (HR. Ibnu Jarir dalam tafsirnya, 24/180 dan dishahihkan al-Albani).
Hadis ini menunjukkan bahwa binatang dibangkitkan oleh Allah. Hanya saja mereka tidak mendapat balasan berupa pahala atau hukuman. Mereka tidak berakal. Akan tetapi mereka diqishas, selanjutnya dijadikan tanah. Karena itu, kita tidak menyatakan bahwa binatang yang pernah hidup di dunia ini, ada yang dimasukkan ke dalam surga.
Kedua, apakah ada hewan di surga?
Terdapat beberapa dalil yang menunjukkan bahwa penduduk surga disediakan suguhan makanan oleh Allah, berupa daging hewan.
Editor : Jafar Sembiring