JAKARTA, iNewsMedan.id - Artikel ini akan mengulas perjalanan Ferry Unardy dalam merintis Traveloka.
Bagi Anda yang memiliki hobi jalan-jalan pasti tidak asing dengan aplikasi Traveloka. Traveloka merupakan perusahaan yang menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat, kereta api, bus, penyewaan mobil, hotel hingga aktivitas wisata secara daring.
Dikutip dari berbagai sumber, pria kelahiran 16 Januari 1998 ini memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Purdue University jurusan Computer Science dan Engineering. Setelah menyelesaikan pendidikan S1, Ferry memutuskan untuk bekerja di Microsoft sebagai software engineer.
Setelah tiga tahun bekerja, Ferry merasa suntuk lantaran dirinya berpikir sulit menjadi terbaik di Microsoft. Hingga akhirnya dia memutuskan terbang ke China untuk mencari pemikiran baru yaitu industri travel dan penerbangan.
Kisah sukses pendiri Traveloka
Sebagai seorang insinyur (software engineer), Ferry merasa tidak terlalu percaya diri memulai bisnis startup. Oleh sebab itu, dia berpikir logis dan memutuskan untuk melanjutkan pendidikan S2 Bisnis di Harvard University.
Namun ternyata, ketika berjalan 1 semester di di Harvard University, ketertarikan Ferry mengembangkan perusahaan rintisan (startup) semakin besar. Hingga pada akhirnya dia memilih startup di bidang mesin pencari tiket pesawat. Hal itu dipilihnya ketika dirinya sendiri merasa kesulitan saat memesan tiket Amerika-Indonesia.
Berawal dari solusi untuk memecahkan permasalahannya sendiri itulah, Ferry mengembangkan sebuah mesin pencari tiket pesawat dengan teknologi yang lebih modern, fleksibel dan praktis.
Tepat ketika Ferry berusia 23 tahun, dia memutuskan untuk melangkah keluar dari zona nyaman. Saat itu, dia melihat bahwa startup di bidang reservasi tiket masih booming dan menjadi trend.
Editor : Odi Siregar