MEDAN, iNewsMedan.id - Pencopotan Dedi Dermawan Milaya sebagai Ketua Karang Taruna Sumut merupakan langkah tepat yang diambil oleh Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.
Hal itu disampaikan Tokoh pemuda Sumut, Dedek Ray di Kota Medan. Rabu (18/1/2023).
"Ini merupakan karma yang harus diterima Dedi Dermawan karena caranya mendapatkan jabatan Ketua Karang Taruna saat itu," sebutnya.
Lebih lanjut, Dedek Ray mengungkapkan proses terpilihnya Dedi Dermawan sebagai Ketua Karang Taruna Sumatera Utara beberapa tahun lalu.
"Pada saat Solahuddin Nasution menjabat Karang Taruna Sumut baru berjalan 2,5 tahun di masa Gubernur Tengku Erry direbut Dedi Dermawan. Lalu dia (Dedi) saat menjabat Karang Taruna Sumut malah dicopot Gubsu Edy Rahmayadi," jelasnya.
Tak lupa, Dedek pun memberikan apresiasi atas keputusan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengangkat Samsir Pohan sebagai Plt Ketua Karang Taruna Sumut menggantikan Dedi Dermawan.
Keputusan itu berdasarkan SK Gubernur Sumut Nomor 188.44/969/KPTS/2022 tertanggal 30 November 2022 tentang Perubahan atas Keputusan Gubernur Sumut Nomor 188.44/134/KPTS/2019, Tanggal 18 Maret 2019 tentang Pengurus Karang Taruna Sumut masa bhakti 2018-2023.
"Keputusan yang ditetapkan oleh Gubernur Edy Rahmayadi merupakan salah satu langkah yang tepat mempercayakan Samsir Pohan sebagai Ketua Karang Taruna Sumut," ujarnya.
Kemudian, Dedek juga menyesalkan kinerja kepengurusan Dedi Dermawan yang tidak memiliki berupa program kerja dalam membantu pemerintah untuk membangun Sumatera Utara yang bermartabat.
"Di mana seperti yang digalakkan oleh Gubernur Edy Rahmayadi dalam membangun Sumatera Utara Bermartabat, struktur kepengurusan Dedi Dermawan dinilai tidak mampu memberikan kontribusi bagi pemerintah," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, menjelaskan alasan pencopotan Dedi Dermawan Milaya sebagai Ketua Karang Taruna Sumut. Dedi disebut telah membawa organisasi yang dipimpinnya ke arah politik.
Sebagai gubernur yang diamanahkan rakyat untuk mengelola keuangan Provinsi Sumut, Edy mengaku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Terlebih, sambung Edy, Karang Taruna merupakan organisasi yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan.
"Karang taruna itu yang mengangkat gubernur, gubernur jugalah yang memberhentikan, karena dia sudah menyalah, membawa ini ke arah politik, kita cari orang yang tak berpolitik, karang taruna itu, budaya, olahraga, pendidikan, kesehatan, agama, itulah yang diolah, bukan politik, makanya dibiayai dia pake APBD,” tandasnya.
Diketahui, setelah ditunjuk sebagai Plt Ketua Umum Karang Taruna Sumut, Samsir Pohan, langsung gerak cepat dalam melakukan komunikasi dan koordinasi ke berbagai pihak.
“Dalam kesempatan pertama saya gercep menghadap Gubernur untuk menerima arahan," tuturnya.
Editor : Odi Siregar