get app
inews
Aa Read Next : BMPD Medan Run 2024 Siap Digelar pada 7 Juli, Ada Kategori 5 K dan 10 K

Pertumbuhan Kredit Investasi Turun, Sebabkan Penyaluran Perbankan Melambat

Rabu, 28 Desember 2022 | 17:15 WIB
header img
Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Sumatera Utara, Doddy Zulverdi. (Foto: Kharisma/iNewsMedan).

MEDAN, iNewsMedan.id - Penyaluran kredit perbankan mengalami perlambatan dari 11,11 persen (you) menjadi 6,141 persen (yoy) pada triwulan III di November 2022.

Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Sumatera Utara, Doddy Zulverdi mengatakan, perlambatan tersebut disebabkan menurunnya pertumbuhan kredit investasi diikuti dengan pola musiman periode pembayaran proyek korporasi oleh principal yang mendorong pelunasan sebagian kredit.

"Meski begitu, kredit modal kerja dan kredit konsumsi masih mencatat peningkatan pertumbuhan di November 2022 ini," katanya di Medan, Rabu (28/12/2022).

Doddy menyebutkan, dari sisi sektoral untuk sektor utama Sumut seperti pertanian, industri pengolahan dan konstruksi mengalami perlambatan pertumbuhan kredit, namun tidak dengan kredit perdagangan yang mencatatkan kenaikan pertumbuhan.

"Di November 2022 ini, kredit konstruksi dan pertanian tercatat kontraksi. Di sisi lain, NPL sektor utama masih relatif terjaga, kecuali sektor perdagangan dan konstruksi yang telah mencapai lebih dari 5 persen di November 2022 sehingga perlu diwaspadai," sebutnya.

Lebih lanjut, untuk Intermediasi Perbankan tercermin dari nilai LDR (Loan to Deposit Ratio) terindikasi mengalami perlambatan pada November 2022 yang mencapai 83,3 persen dibandingkan tw III 2022 yang tercatat 84,7 persen.

"Hal ini sejalan dengan perlambatan pada kredit rumah tangga dan kredit korporasi pada November 2022. Di sisi lain, kinerja kredit UMKM mengalami peningkatan dari tw III 2022 dengan pertumbuhan sebesar 16,00 persen (yoy) menjadi 17,32 persen (yoy)," ujar Doddy.

Lebih lanjut, risiko kredit perbankan relatif terjaga meskipun terjadi peningkatan NPL dari triwulan III 2022 sebesar 2,46 persen menjadi 2,50 persen pada November 2022, namun masih dalam batas wajar di bawah 5 persen. Dari sisi kredit, kredit modal kerja mencatat perbaikan risiko kredit, disusul oleh NPL kredit konsumsi yang terjaga stabil. 

"Risiko kredit investasi terpantau meningkat namun masih dalam batas wajar. Hal ini diperkirakan sejalan dengan upaya perbaikan kualitas kredit pada debitur terdampak COVID-19 yang dilakukan oleh Pemerintah melalui restrukturisasi kredit yang mencapai -26 persen (yoy) pada November 2022," sebutnya.

Kemudian pertumbuhan restrukturisasi kredit negatif seiring dengan telah terlewatinya puncak pertumbuhan pada triwulan I 2021.

Editor : Jafar Sembiring

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut