Hasjim merantau ke Jakarta, mulai tahun 1937. Pada revolusi kemerdekaan tahun 1945, ia turut mengangkat senjata, berjuang untuk republik. Pangkat terakhirnya saat pensiun dari tentara adalah letnan kolonel.
Hasjim Ning yang sejak kecil mendapat pendidikan (sekolah) dan mengaji secara ketat, belajar ilmu ekonomi dari Bung Hatta. Dari Bung Hatta juga Hasjim bisa kenal dekat dengan Bung Karno dan Sutan Sjahrir. Bahkan ketika di Jakarta, Hasjim Ning sempat menempati paviliun di mana rumah besarnya (induk) menjadi tempat tinggal Sutan Sjahrir.
Pada Agustus tahun 1951 itu, Hasjim Ning tidak segera mengiyakan permintaan Margono Djojohadikusumo yang menginginkan dirinya menjabat Presiden Direktur ISC. Bahkan Hasjim menolak dengan alasan telah memiliki usaha sendiri. Dengan bahasa Belanda ia mengatakan: Ik denk veel beter als een kleine baas dan een grote knecht (Aku kira lebih baik jadi tuan kecil dari pada kuli besar).
"Tapi di ISC jij (kamu) akan menjadi een grote baas, bukan een kleine knecht," jawab Margono Djojohadikusumo. Hasjim Ning bergeming. Ia kukuh dengan sikapnya. Ia mengatakan, sudah senang dengan usahanya sendiri di mana dirinya optimis bisnis itu bakal berkembang besar.
"Ya itu ide yang baik. Justru itulah yang menyebabkan aku memilih jij (kamu)," kata Margono Djojohadikusumo yang berusaha keras melobi. Karena gagal melunakkan hati Hasjim Ning, Margono menemui Bung Hatta untuk meminta bantuan. Jika Bung Hatta yang meminta, Margono berharap Hasjim akan bersedia.
Lantas apa jawaban Bung Hatta?. "Kalau saudara memilih Hasjim karena ia keponakanku, aku tidak setuju," kata Bung Hatta dikutip dari Pasang Surut Pengusaha Pejuang, Otobiografi Hasjim Ning.
Dalam percakapan itu, Margono mampu merasionalkan alasannya di mana Bung Hatta akhirnya memanggil Hasjim Ning. Bung Hatta mengatakan mendukung tawaran Margono dan ia berharap Hasjim Ning bisa membantunya. Hasjim Ning tak kuasa menolak.
Ia pegang erat pesan Bung Hatta yang mengatakan ISC bukan usaha pribadinya, melainkan milik negara di mana amanah negara harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. "Pakailah prinsip kakek Hasjim dalam berusaha. Harta orang jangan dimakan, harta Hasjim jangan diambil orang," pesan Bung Hatta.
Editor : Odi Siregar