Film yang diproduksi Magma Entertainment dan Rapi Films berdurasi 1 jam 42 menit ini, ungkap Daniel, dibuat bukan sekadar dalam tujuan mengikuti trend film bergenre horor yang sedang digemari penonton.
"Kami sebenarnya ingin memperkenalkan sosok jagoan Indonesia baru dalam balutan Islami dan nafas kelokalan yang kuat," ungkap dokter spesialis kulit yang ternyata juga terjun ke dunia perfileman.
Dituturkannya, ia bergabung di Magma Entertainment di tahun 2012 dalam produksi film Finding Srimulat sebagai konsultan kreatif/produksi. Setelah itu Magma sudah memproduksi Nada Untuk Asa (2015), Juara (2016), Sobat Ambyar (2021) dan Qodrat (2022).
"Di dua film terakhir saya menjabat posisi Creative Producer," ucapnya.
Kembali lagi ke Qodrat, selama 5 hari penayangan di Malaysia sejak 24 November kemarin sudah meraih box office sebesar 1.1 juta RM. Qodrat juga mulai ditayangkan di Brunei tanggal 1 Desember menyusul Singapura 8 Desember dan setelah itu Vietnam dan Kamboja.
Editor : Jafar Sembiring