MEDAN, iNewsMedan.id - Curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di Sumatera Utara (Sumut) menyebabkan banjir dan tanah longsor di 17 kabupaten/kota. Kondisi ini sudah mulai terjadi sejak awal November sampai hari ini, Senin (21/11/2022).
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut, ada 17 kabupaten/kota yang terkena bencana banjir dan tanah longsor. Ke-17 daerah tersebut yaitu Kabupaten Asahan, Batubara, Deliserdang, Labuhanbatu, Langkat, Nias Barat, Nias, Padanglawas Utara, Pakpak Bharat, Serdangbedagai, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Nias Utara, Kota Sibolga, Tebingtinggi, Tanjungbalai dan Medan.
“Bencana banjir dan tanah longsor sudah mulai terjadi sejak akhir Oktober, Kabupaten Asahan sejak 30 Oktober dan sampai saat ini masih berlangsung, terakhir di Medan dimulai hari Sabtu tanggal 19 yang dampaknya cukup luas,” kata Kepala BPBD Sumut Abdul Haris Lubis, Senin (21/11) di kantornya Jalan Medan-Binjai KM.10 Nomor 8 Medan.
Walau begitu mayoritas bencana banjir dan longsor di Sumut telah selesai, setelah berbagai upaya yang dilakukan pemerintah. Daerah yang sampai saat yang masih berlanjut antara lain Kabupaten Asahan, Batubara dan Langkat.
Di Kabupaten Asahan, menurut data BPBD Sumut, ada 18 kecamatan terdampak dan 2.384 rumah yang terendam banjir, 7.991 jiwa, 15 rumah ibadah, 16 sekolah dan dua tanggul rusak. Di Kabupaten Batubara ada empat kecamatan yang terdampak, 895 KK dan satu tanggul rusak. Sedangkan di Kota Medan kurang lebih sembilan kecamatan terendam banjir sejak 19 November dengan ketinggian rata-rata 30-50 cm.
Editor : Odi Siregar