Edy mengungkapkan, upaya yang perlu menjadi perhatian bersama di bidang kesehatan, khususnya Sumut, adalah kualitas pelayanan. Sebab ia meyakini, SDM seperti dokter spesialis maupun dokter umum, banyak yang mumpuni untuk menjadi andalan.
Hanya saja, ketika berhadapan dengan urusan Rumah Sakit (RS), masalah yang sering muncul adalah banyaknya pasien yang mengeluhkan buruknya pelayanan. Sehingga banyak yang memilih berobat ke luar negeri, seperti Malaysia atau Singapura.
"Padahal dokter kita hebat, tetapi kenapa (berobat) ke luar negeri?. Termasuk RS kita banyak yang bagus. Intinya rakyat yang sakit, bisa berobat, karena tak bisa ditawar. Tetapi banyak yang tidak siap," ungkap Edy.
Dalam kesempatan itu, Edy meminta RSCA Medan selaku penyelenggara Medical Fair, untuk menggelar kegiatan yang bisa diakses orang banyak, terutama kalangan menengah ke bawah. "Kalau acaranya di sini, nggak ada ojek yang datang, masyarakat kecil. Ini mobil-mobil mewah yang parkir di sini," sebutnya.
Lebih lanjut, Ketua Panitia Medical Fair 2022, Sabar Petrus Sembiring menambahkan, pihaknya mengapresiasi atas kehadiran Gubernur di acara yang berlangsung selama tiga hari itu. "Kegiatan ini sudah lama direncanakan, dan harus tertunda akibat pandemi Covid-19," ujarnya.
Pada kegiatan itu, ada puluhan stand pameran alat kesehatan, asuransi, bank serta hal terkait lainnya. Sedangkan pembukaan acara sendiri, ditandai pemukulan Gondang Sambilan oleh Gubernur dan undangan.
Editor : Odi Siregar