iNewsMedan.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan sebuah penelitian, bahwa sekitar satu miliar anak muda di seluruh dunia berisiko kehilangan pendengaran akibat mendengarkan melalui earphone atau menghadiri tempat musik yang keras. Rabu (15/11/2022).
Studi yang dipimpin WHO tersebut meminta kaum muda untuk lebih berhati-hati dengan kebiasaan tersebut dan mendesak pemerintah dan produsen untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi pendengaran manusia di masa depan.
Analisis yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Global Health menganalisis data dari 33 studi yang diterbitkan dalam bahasa Inggris, Spanyol, Prancis, dan Rusia selama dua dekade terakhir yang melibatkan lebih dari 19.000 peserta berusia 12-34 tahun.
Ditemukan bahwa 24 persen anak muda memiliki praktik mendengarkan yang tidak aman saat menggunakan earphone dari perangkat seperti smartphone.
Sebanyak 48 persen lainnya ditemukan terpapar tingkat kebisingan yang tidak aman di tempat hiburan seperti konser atau klub malam.
Menggabungkan temuan tersebut, studi tersebut memperkirakan bahwa antara 670.000 dan 1,35 miliar anak muda berisiko mengalami gangguan pendengaran.
Menurut Lauren Dillard, seorang audiolog di Medical University of South Carolina dan penulis pertama studi tersebut, cara terbaik bagi orang untuk mengurangi risiko gangguan pendengaran dari earphone adalah dengan mengecilkan volume dan mendengarkan dalam waktu yang lebih singkat.
"Sayangnya, orang sangat menyukai musik yang sangat keras. Mungkin menyenangkan berada di depan pembicara, tapi itu bukan ide bagus untuk kesehatan jangka panjang Anda,"
"Semua perilaku itu bisa menjadi rumit seumur hidup dan kemudian ketika Anda berusia 67 tahun, itu bisa berdampak cukup besar," katanya seperti dilansir dari Unilad Kamis (11/16/2022).
Artikel ini telah terbit di halaman SINDOnews.com dengan judul WHO Sebut 1 Miliar Remaja di Dunia Bermasalah di Pendengaran Akibat Earphone
Editor : Odi Siregar