MEDAN, iNewsMedan.id - Harga cabai di Kota Medan kembali mengalami penurunan pada perdagangan di awal pekan ini. Pasalnya, banjir yang melanda sejumlah wilayah yang menjadi basis konsumen telah memicu terjadinya penumpukan stok barang yang membuat harga cabai mengalami penurunan. Harga cabai merah di Kota Medan mengalami penurunan yang cukup tajam jika dibandingkan posisi harga terakhir pada hari Jumat (4/11/2022) lalu.
Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan berdasarkan data PIHPS, di Medan harga cabai merah saat ini berada dikisaran Rp23.700 per kilogram, atau anjlok dari posisi rata rata pada hari Jumat lalu yang sempat dijual dikisaran Rp28.800 per kilogram.
"Penurunan harga cabai merah pada dasarnya sudah berlangsung sejak libur akhir pekan kemarin. Harga cabai rawit di Kota Medan juga terpantau mengalami pelemahan dari kisaran harga Rp27.300 per kilogram pada hari Jumat, menjadi Rp25.300 per kilogram pada hari ini, Senin (7/11/2022)," katanya.
Menurutnya, meskipun kondisi berbeda ditunjukan pada rata-rata harga cabai di wilayah Sumut (5 kota penyumbang IHK). Harga komoditas cabainya relatif tidak banyak mengalami perubahan (turun sekitar 100 hingga 1000 per kilogram). Bahkan, harga cabai terpantau turun hanya dari dua kota yakni Medan dan Sibolga. Selebihnya kota penyumbng IHK di Sumut harga cabainya cukup stabil.
"Saat terjadi banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumut, jalur distribusi cabai dari sentra produksi ke Medan terpantau lancar. Hal ini mengakibatkan pasokan di pasar induk Kota Medan mengalami kenaikan. Sejumlah pedagang besar mengeluhkan penjualan yang menurun dari Langsa, dan Tebing Tinggi sebelumnya. Dimana setiap pelanggan di masing-masing wilayah tersebut kerap berbelanja dengan kuantitas sekitar 3 sampai 5 ton cabai setiap harinya dari pasar induk," ujarnya.
Akibat banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumut, sejumlah petani sempat menjual cabai di harga 10 ribu per kilogram. Namun dari pantauan harga di pedagang besar awal pekan ini, harga cabai merah di tingkat petani sudah mulai membaik di atas harga 15 ribu per kilogram. Jadi ada kemungkinan harga cabai bakal mengalami kenaikan harga.
"Sayangnya, saya tidak mendapatkan informasi harga cabai di sejumlah wilayah yang tergenang banjir. Selain banjir yang melanda terjadi di akhir pekan, saya menilai harga cabai yang terbentuk pada saat banjir juga pastinya tidak menunjukan keseimbangan pasar. Jadi wajar saja kalaupun ada kabar mengenai harga cabai yang bergerak liar di wilayah yang terkena bencana banjir," ujar Gunawan.
Gunawan menambahkan, dari hasil pengamatan di lapangan, kondisi jalan yang terputus akibat banjir memang tidak membuat harga cabai di semua wilayah mengalami kenaikan. Hal itu dikarenakan, jalur distribusi barang dari petani ke pedagang besar masih cukup baik. Meskipun terbilang banjir besar, namun banjir kali ini hanya sempat memutus distribusi barang dari pedagang besar ke pedagang pengecer di sejumlah titik.
Ditempat terpisah, pedagang di Pasar Halat Medan, Mery mengungkapkan, dikarenakan hujan terus melanda kawasan Kota Medan dan beberapa daerah di wilayah Sumut, harga jual cabai turut mengalami penurunan yang signifikan. Padahal, beberapa bulan lalu harga jual sempat meroket hingga Rp100.000 per kilogram.
"Pedagang maupun pembeli menyambut baik keadaan ini karena permintaan dari masyarakat cukup meningkatkan pada awal pekan. Untuk harga jual di pedagang pengecer berkisar dari Rp23.000 hingga Rp24.000 per kilogram. Pengunjung pun bisa membeli hingga 5 kilogram untuk stok mereka di rumah," ungkapnya.
Sementara itu, seorang pembeli, Tri mengatakan, dengan anjloknya harga cabai merah disambut baik bagi pembeli. Apalagi dikalangan ibu rumah tangga seperti dirinya.
"Biasanya saya sekali beli cabai merah hanya sekitar sekilo sampai dua kilogram saja. Kini, mumpungnya harga lagi turun saya beli sampai 6 kilogram untuk stok sebulan," pungkasnya.
Editor : Jafar Sembiring