JAKARTA, iNewsMedan.id - Rekor tendangan terkeras dalam sejarah sepak bola dunia tidak dihasilkan semua pemain bintang level dunia. Karena untuk melakukan tembakan keras dan terukur ke arah gawang memerlukan skill yang dilatih sepanjang hidupnya.
Sekalipun sudah menjadi pesepakbola profesional, namun harus tetap berlatih giat untuk menghasilkan tendangan super keras. Karena terdapat banyak faktor yang menentukan tendangan bisa sangat keras atau tidak.
Rekor tendangan terkeras dalam sejarah sepak bola dunia
Pemain sepak bola Brazil, Roberto Carlos, sudah pasti dikenal karena tendangan super keras dan melengkung indah. Salah satu gol yang diciptakannya melalui tendangan bebas yang mencengangkan saat pertandingan melawan Prancis pada Piala Konfederasi tahun 1997.
Dia menggunakan kaki kirinya untuk menghasilkan bola yang melengkung indah. Bola seolah akan ke sisi luar pinggir gawang tapi ajaibnya berbelok masuk ke gawang.
Namun untuk menghasilkan tendangan seperti itu dia harus melakukannya dengan tenaga yang super keras. Sehingga dampaknya menghasilkan salah satu tendangan tercepat yang pernah ada. Otomatis kiper Fabien Barthez hanya terdiam melihat bola masuk ke gawangnya.
Roberto Carlos mengaku bila untuk menghasilkan tendangan indah tersebut dirinya berlatih sangat keras sepanjang kariernya. Namun hasilnya sepadan.
6. Zlatan Ibrahimovic
Daftar semacam ini tidak akan lengkap jika tanpa nama Zlatan Ibrahimovic. Ibra memang sosok yang angkuh, penuh emosi, dan kontroversial. Namun dibalik itu semua, tidak ada yang bisa membantah jika Ibra merupakan salah satu pesepakbola terbaik sejagat
Dia melakukan aksi dengan mencetak 4 gol untuk PSG di Liga Champions saat mengalahkan Anderlecht. Salah satunya dilakukan dengan kecepatan 150 km / jam.
Dari 4 gol yang diciptakannya, gol ketiga paling mencengangkan. Berawal dari bola luar hasil umpan Maxwell yang dihalau pemain lawan, Ibra langsung menyambar bola tersebut dengan tendangan sekuat tenaga dari luar kotak penalti berjarak 27 meter. Otomatis bola langsung masuk ke gawang Anderlecht. Seluruh anggota tim Anderlecht tidak akan pernah melupakan hari tersebut.
Editor : Odi Siregar