MEDAN, iNewsMedan.id - Semakin pulihnya mobilitas dan membaiknya daya beli nantinya akan mendorong konsumsi masyarakat. Hal itu pun terlihat dari perekonomian Sumatera Utara (Sumut) tahun 2022 yang diprakirakan tumbuh lebih tinggi dari tahun 2021 dengan rentang proyeksi sebesar 4,1 persen hingga 4,9 persen (yoy).
Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Sumatera Utara, Doddy Zulverdi mengatakan, tetap tingginya harga komoditas utama serta berlanjutnya program PEN diprediksi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara tahun 2022 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
"Akan tetapi, berlanjutnya konflik geopolitik yang berisiko melanjutkan gangguan rantai pasok global serta perkembangan ekonomi global yang diwarnai peningkatan inflasi menjadi hal yang perlu diwaspadai," katanya dalam kegiatan Bincang Bareng Media (BBM) di Medan, Sabtu (1/10/2022).
Doddy menjelaskan, ada beberapa faktor-faktor yang mendorong bias atas yakni yang pertama membaiknya krisis geopolitik global sehingga turut mendorong perbaikan rantai pasok dan menstabilkan tekanan inflasi.
Editor : Odi Siregar