JAKARTA, iNewsMedan.id - Jika mau punya klub bola, berapa dana yang diperlukan? Pertanyaan itu mungkin sering terbesit seiring maraknya para pesohor Tanah Air yang mengakuisisi klub di Liga Indonesia.
Jual beli klub memang sudah menjadi hal umum dalam dunia sepak bola khususnya di Indonesia. Statuta PSSI tidak mengharamkan jual beli klub secara terus menerus hingga berpindah identitas dan markas sekalipun.
Celah itu kemudian membuat banyak pihak (investor) terlibat transaksi praktis di Liga Indonesia. Sebut saja pemain baru di Liga 1 Indonesia, Rans Nusantara FC yang sebelumnya adalah adalah klub kasta 2 sebelum akhirnya dibeli dan dibenahi oleh Raffi Ahmad.
Jual-beli klub biasanya memang tak hanya dimaksudkan untuk mencari kesempatan pentas di kompetisi yang lebih tinggi, melainkan sudah menjadi jaringan bisnis yang cukup kompleks.
Modal bisnis yang dikucurkan untuk sebuah klub bola yang bermain di kasta kompetisi yang lebih rendah, tentu saja lebih murah dibandingkan dengan klub bola yang bermain di kompetisi tinggi. Berbicara Liga 2, berapakah harga 1 klub hingga para artis seperti Raffi hingga Atta Halilintar dengan mudah berbondong-bondong terjun membelinya.
Segini Harga 1 Klub Liga 2 Indonesia
Mengutip ulasan pengamat sekaligus presenter sepak bola ternama, Valentino Simanjuntak di kanal YouTube-nya, akuisisi tim artinya adalah mengakuisisi dokumen atau lisensinya saja. Oleh sebab itu, transaksi jual beli klub sekilas terlihat sangat gampang.
Namun tak hanya sebatas itu, investasi yang dilakukan rupanya juga bisa mencangkup semua kebutuhan tim dalam satu musim atau periode tertentu.
"Pembeli tim membutuhkan uang lagi yang jauh lebih besar. Karena mulai untuk mengontrak pemain, pelatih, official, tempat latihan, home base, lalu investasi untuk pengeluaran selama kompetisi berjalan," ucap Valentino dikutip dari YouTube resminya, Senin (19/9/2022).
"Karena ketika beli market value yang lebih tinggi dari sebuah dokumen tim, maka biasanya pemain juga mengikuti market valuenya," ujar presenter yang akrab disapa Valentino Jebret tersebut.
"Jadi ada biaya untuk membeli klubnya dan ada biaya untuk menjalankan kompetisinya," jelasnya.
Keuntungan dari bisnis sepak bola biasanya didapat dari uang sponsorship, penjualan tiket, hak siar, penjualan pemain, penjualan jersey dan merchandise, dan lain sebagainya. Namun, hal itu bisa saja tidak akan sepadan dengan uang yang digelontorkan untuk membayar gaji pemain.
Apakah artinya itu tidak menguntungkan? Hal tersebut tentunya kembali lagi pada bagaimana cara seseorang mengelola klub yang dibelinya.
Jika berbicara harga, data market value di transfermarkt mengungkap bahwa klub kasta 2 Indonesia paling banter saat ini nilainya ada di kisaran Rp30 miliaran. Sementara, Valentino mengatakan bahwa modal yang diperlukan investor yang telah klub yang bermain di Liga 2 adalah antara Rp3 miliar sampai 10 miliar lebih per musim.
"Kalau Liga 2 sekarang kisarannya Rp3 miliar sampai Rp10 miliar, tinggal dikali dengan investasi untuk per musim dan investasi jangka panjangnya," terangnya.
Itulah harga satu klub liga 2 Indonesia yang perlu diketahui oleh para pencinta sepak bola. Bisnis sepak bola tidak hanya berbicara berapa uang yang dibayar untuk membeli dokumen klub, melainkan harus diperlukan juga berapa ongkos yang diperlukan untuk menjalankan klub sepanjang kompetisi.
Editor : Odi Siregar