Sumut sendiri memiliki 13 kabupaten/kota yang berisiko tinggi (rawan) bencana yakni Gunungsitoli, Mandailingnatal, Nias, Nias Utara, Nias Barat, Nias Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Asahan, Sibolga, Labuhanbatu Utara, Padanglawas dan Kabupaten Labuhanbatu. Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan mengingatkan BPBD daerah untuk bersiap terutama jelang musim penghujan.
"Seperti daerah lain, Sumut punya beberapa daerah rawan bencana banjir, banjir bandang dan longsor saat musim penghujan tiba. Upaya kita untuk saat ini adalah mitigasi, termasuk peringatan dini, edukasi dan sosialisasi karena kita hidup berdampingan dengan bencana alam," katanya.
Kepala BPBD Sumut Abdul Haris Lubis menyampaikan, Jambore Penanggulangan Bencana Sumut 2022 akan berlangsung selama 3 hari, 13-15 September 2022. Sekitar 1.000 peserta dari BPBD kabupaten/kota termasuk Pramuka, PMI, SAR, relawan, dan mahasiswa akan mengikuti berbagai kegiatan pelatihan penanggulang bencana, koordinasi dan konsolidasi.
"Kita ingin kegiatan ini menambah kemampuan dan wawasan semua peserta sehingga seperti kata Pak Gubernur semua sudah tahu harus berbuat apa ketika terjadi bencana dan apa yang harus dilakukan sebelum bencana," kata Haris.
Hadir pada Penanggulangan Bencana Sumut 2022 tersebut Wakil Bupati Deliserdang Ali Yusuf Siregar, Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang dan unsur Forkopimda Sumut. Hadir juga Kepala BPBD se-kabupaten/kota, OPD Pemprov Sumut terkait, dan OPD kabupaten/kota.
Editor : Ismail