Logo Network
Network

Apa yang Membuat Indonesia Sulit Lolos ke Piala Dunia? Berikut Ulasannya

Rilo Pambudi
.
Selasa, 06 September 2022 | 10:00 WIB
Apa yang Membuat Indonesia Sulit Lolos ke Piala Dunia? Berikut Ulasannya
Timnas Indonesia ( Foto : Dok. MNC Media)

JAKARTA, iNewsMedan.id - Alasan kenapa Indonesia tidak pernah lolos Piala Dunia menjadi topik akan terus menarik untuk dibahas. Sebab, Piala Dunia sampai saat ini masih menjadi mimpi yang sulit dicapai oleh sepak bola Tanah Air. 

Meski sepak bola adalah olahraga yang sangat populer di Indonesia dan memiliki animo serta pengaruh besar, nyatanya Timnas Garuda sampai saat ini masih belum mampu meramaikan ajang bergengsi itu.

Jangankan tampil di Piala Dunia, prestasi Timnas di level Asia saja masih belum menorehkan catatan yang berarti. Bahkan di level ASEAN atau AFF saja, prestasi terbaik Indonesia hanyalah sebatas 6 kali runner up.

Lantas, apa yang membuat Indonesia begitu sulit tembus masuk ke Piala Dunia? Berikut ini adalah ulasannya yang dilansir iNews.id, Jumat (2/9/2022).

Alasan Kenapa Indonesia Tidak Pernah Lolos Piala Dunia 

Besarnya jumlah penduduk semestinya membuat Indonesia tidak kekurangan talenta-talenta berbakat. Namun, sejauh ini Indonesia paling banter hanya selalu kandas di babak kualifikasi. 

Sebagai contoh, sebut saja pengalaman terakhir Indonesia yang babak belur pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. 

Tim asuhan Shin Tae-yong menjadi bulan-bulanan di Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia setelah sama sekali tidak tidak bisa menang dan hanya meraih satu poin dari 8 pertandingan dan tenggelam di dasar klasemen Grup G. 

Setidaknya, ada beberapa faktor yang membuat kualitas sepak bola Indonesia sulit berkembang. Antara lain adalah sebagai berikut: 

1. Kurangnya Pembinaan Usia Dini 

Pembinaan usia dini adalah faktor kunci berkembangnya sepak bola di sebuah negara. Sebut saja sebagaimana yang telah diterapkan di Spanyol sejak lama, anak yang mempunyai minat pada sepak bola telah dibentuk sejak usia paling tidak 5 tahun. 

Berkaca pada Indonesia, masih belum banyak akademi sepak bola yang membentuk tunas muda sejak usia belia. Anak-anak umumnya mulai bermain bola di usia rata-rata 10 tahun atau baru bergabung di klub pada usia sekitar 15 tahun.  

2. Kompetisi dan Klub di Indonesia Masih Berkembang 

Klub-klub di Liga Indonesia masih perlu dimajukan. Maksudnya, dalam hal ini PSSI selaku federasi perlu campur tangan agar klub di Indonesia semakin lebih baik. 

Klub perlu dikelola secara profesional dalam segala aspek. Mulai dari sistem, manajemen, hingga infrastruktur dan fasilitas mumpuni. Nyatanya, belum banyak profesional di Indonesia yang bahkan punya training ground pribadi yang mumpuni. 

Selain itu, para pemain terbaik sebuah negara semestinya diharapkan muncul dari kompetisi lokal. Sayang, kompetisi sepak bola Indonesia masih jauh dari kata sempurna. 

Diakui atau tidak, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dari kompetisi sepak bola Indonesia. Meski begitu, PSSI dan PT LIB pasti telah bekerja keras agar kompetisi sepak bola Indonesia lebih berkualitas dan dapat menjadi wadah untuk melahirkan bakat-bakat nasional. 

3. Minimnya Pelatih Berkualitas 

Bicara tentang kualitas pelatih, harus diakui bahwa saat ini belum banyak dari pelatih lokal yang memiliki lisensi A. Hal secara langsung tentu saja mempengaruhi perkembangan olahraga sepak bola di Tanah Air. 

Sebab, tim yang hebat perlu dibentuk dari pelatih yang tidak kalah hebat. Ini menjadi pekerjaan rumah PSSI untuk membentuk dan melahirkan pelatih-pelatih yang lebih berkualitas.

Follow Berita iNews Medan di Google News

Halaman : 1 2
Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.