get app
inews
Aa Text
Read Next : Hapsari Berdayakan Perempuan Rentan Melalui Kewirausahaan Ecogreen

Dorong Kemerdekaan Perempuan Berkreasi di Kancah Global, LPEI Terus Berkolaborasi 

Rabu, 31 Agustus 2022 | 10:45 WIB
header img
LPEI gelar webinar dengan tema 'Perempuan dalam Kemerdekaan Berkreasi dan Berkarya di Kancah Global' yang dilakukan secara daring. (Foto: Istimewa).

MEDAN, iNewsMedan.id - Kesetaraan gender merupakan salah satu fokus dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yang dapat diwujudkan melalui kolaborasi untuk meningkatkan partisipasi efektif dan memberikan ruang kepada kaum perempuan sehingga mampu berkontribusi dalam berbagai sektor kehidupan terutama sektor ekonomi.

Dalam hal ini, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank berkolaborasi dengan beberapa asosiasi/organisasi perempuan seperti Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Pertiwi Indonesia, Sisternet by XL Axiata, Dharma Wanita Kementerian Keuangan RI, Sisterhood Kementerian Luar Negeri RI dan Dharma Wanita TNI menggelar webinar dengan tema 'Perempuan dalam Kemerdekaan Berkreasi dan Berkarya di Kancah Global' yang dilakukan secara daring.

Direktur Eksekutif LPEI, Riyani Tirtoso mengatakan, kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari Community Development for Women Empowerment yang diresmikan oleh Menteri Keuangan RI pada 20 Mei 2022, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional.

"Dengan terselenggarannya webinar ini diharapkan dapat menambah wawasan para pelaku UMKM perempuan sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan daya saing produk guna menghasilkan produk yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan," ujar Riyani, Rabu (31/8/2022).

Webinar tersebut bertujuan memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk memberikan kesempatan yang setara dengan membuka akses pekerjaan dan pendampingan bagi para perempuan dan kaum difabel.

Lebih lanjut, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, Putri Kuswisnuwardhani menuturkan, Indeks Pembangunan Gender (IPG) Indonesia terus mengalami peningkatan dari 90,99 pada tahun 2018 menjadi 91,27 di tahun 2021. 

IPG yang mendekati 100 itu secara jelas mengindikasikan bahwa semakin kecil kesenjangan pembangunan antara laki-laki dan perempuan dibandingkan masa lalu dimana perempuan hanya menjalankan rutinitas domestik. Saat ini kaum perempuan juga turut aktif di ruang publik, berkontribusi sesuai minat dan bakatnya.

"Melalui bantuan teknologi, perempuan pelaku usaha perlu melihat ekonomi dunia yang artinya mempunyai produk tidak hanya untuk Indonesia tapi harus mampu merebut pasar internasional," tutur Putri.

Pada webinar tersebut turut menghadirkan empat narasumber inspiratif yang telah sukses mengharumkan nama Indonesia di kancah global melalui produk-produk yang berwawasan lingkungan seperti Fashion Art Accecories dengan designer Rinaldy A Yunardi, serta narasumber lainnya dengan latar belakang profesi sebagai fashion designer yaitu Adrie Basuki serta Sean dan Sheila.

Rinaldy A Yunardi memaparkan pengalaman merintis bisnis aksesoris ketika sedang menjadi seorang marketing untuk sebuah produk aksesoris. Selama menjadi marketing, ia belajar seluk-beluk tentang aksesoris dan fokus mengembangkan bisnis ini hingga karyanya diminati dan dikenakan oleh berbagai artis internasional seperti Lady Gaga, Taylor Swift dan Madonna.

"Fokus berkarya dengan apa yang kita cintai serta terus belajar dan memperbanyak relasi untuk memperdalam bisnis yang kita jalani merupakan kunci keberhasilan dalam menghasilkan produk aksesoris yang mampu menembus pasar global," jelas Rinaldy.

Sementara itu, Adrie Basuki adalah seorang desainer yang mengangkat kain perca sebagai sebuah karya #LokalyangMendunia yang berawal dari kepedulian Adrie Basuki terhadap isu lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, hingga ia memiliki gagasan membentuk kampung perca.

"Ide memanfaatkan kain perca sebagai produk ekspor berawal dari 2018 ketika kita fokus dengan produk tenun. Sisa kain dari perusahaan konveksi yang tidak digunakan kemudian kami manfaatkan untuk dijadikan menjadi produk fashion," ujar Adrie.

Adrie menambahkan gagasan kampung perca sendiri berawal pada saat ia berkunjung ke suatu kampung di Bogor dimana mayoritas ibu-ibu disana sedang belajar menjahit namun di sisi lain mereka menghadapi masalah pinjaman online.

"Oleh karena itu, kami merangkul ibu-ibu tersebut dengan mengumpulkan sisa kain yang berasal dari konveksi sekitar kemudian kita produksi kembali menjadi produk fashion yang unik dan memiliki nilai tambah," terang Adrie.

Sharing session ini kemudian ditutup dengan narasumber yang sudah menggarap pasar fashion mancanegara yakni Sean dan Sheila. Pasangan desainer muda yang sukses mengharumkan Indonesia melalui karya fashionnya melalui 'Paris Fashion Week' pada 2017 dan 2022.

"Dibalik kesuksesan ini, kami melibatkan dan memberikan ruang bagi para kaum difabel untuk berkarya serta kami ingin menunjukkan bahwa di tengah keterbasan yang ada, kaum difabel dapat ikut berkontribusi melahirkan produk yang bisa dikenal sampai ke luar negeri," ujar Sheila.

Negara hadir melalui peran LPEI/Indonesia Eximbank dalam program peningkatan ekspor Indonesia, termasuk menyediakan pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konsultasi, yang dapat dimanfaatkan para pelaku usaha berorientasi ekspor untuk meningkatkan kapasitas dan jangkauan pasar produk ekspor.

Sesi webinar itu, menyimpulkan betapa pentingnya peran kaum perempuan yang menginspirasi dan memberikan pengaruh positif terhadap pelaku usaha kreatif seperti empat narasumber tersebut, hingga sukses mengantarkan karya anak bangsa Indonesia mencapai panggung fashion dunia.

Editor : Jafar Sembiring

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut