JAKARTA, iNewsMedan.id - Viral jasa screenshot iPhone di media sosial, hal ini bikin warganet heran. Meski begitu, di Twitter penawaran jasa ini ternyata laris manis.
Sebelumnya, warganet juga sempat dihebohkan dengan dengan jasa sewa iPhone. Seseorang dapat bergaya menggunakan ponsel berlogo Apple tersebut tanpa harus memilikinya.
Kini, viral jasa screenshot iPhone yang membuat warganet terheran-heran tentang konsep dari bisnis tersebut. Tidak habis pikir, ada saja kekreatifan yang ditawarkan pengguna iPhone untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Ternyata, satu tangkapan layar atau satu video rekaman layar dari ponsel iPhone ini memiliki nilai berharga. Kemunculan fenomena jasa screenshot iPhone sendiri, menandakan bagaimana eksistensi ponsel pintar tersebut di mata masyarakat.
Ada berbagai tipe ponsel iPhone yang banyak dicari mulai dari iPhone 7, iPhone Xr, iPhone 12, hingga iPhone 13.
Jasa yang ditawarkan berupa screenshot chat, screenshot wallpaper, screenshot Spotify, screenshot media sosial, dan masih banyak lagi. Tidak hanya menawarkan jasa screenshot, beberapa pengguna iPhone juga menawarkan jasa rekam layar.
Sebenarnya, jasa seperti ini sudah ada sejak tahun 2021 lalu di Twitter meski tidak diketahui persis kapan jasa tersebut bermula.
Walau terkesan aneh, tetapi ada saja orang yang menggunakan jasa tersebut dengan berbagai tujuan. Salah satu, supaya seseorang seakan-akan menggunakan iPhone meski kenyataannya tidak.
Tidak hanya di Twitter, jasa screenshot iPhone juga marak ditawarkan melalui marketplace.
Berbagai harga dipatok masing-masing penjual, tergantung dari jenis iPhone yang dipakai, mulai dari Rp500,- hingga Rp 5000,- bahkan bisa lebih mahal lagi.
Fenomena jasa screenshot iPhone menuai banyak reaksi dari warganet di media sosial. Ada beberapa warganet yang setuju dan menganggap bahwa itu adalah suatu bisnis kreatif.
Namun, ada juga yang menganggap itu terlalu berlebihan. Hanya untuk memenuhi validasi seseorang rela membayar berapapun.
Melihat maraknya jasa screenshot iPhone, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian. Salah satunya tentang keamanan data pribadi yang ada di media sosial.
Sebab untuk melakukan tangkap layar, penjual jasa harus masuk ke akun pelanggannya menggunakan username dan password. Tentu saja ini memudahkan beberapa pelaku tindak kejahatan dan penipuan yang akan merugikan pihak pembeli jasa.
Seseorang yang tidak bertanggung jawab bisa mengambil akun konsumen begitu saja. Untuk itu sebaiknya berhati-hati untuk menggunakan jasa seperti itu.
Editor : Odi Siregar