MEDAN, iNewsMedan.id- Polisi telah menetapkan 11 orang tersangka dalam kasus pembakaran hutan dan lahan di Sumatera Utara. Hal ini disampaikan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Panca Putra seusai Apel Kesiapan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Lanud Soewondo, Jumat (12/8).
Panca mengatakan dengan menggunakan satelit dan aplikasi yang ada di Polda Sumatera Utara ditemukan ada 315 titik yang benar-benar ada titik apinya. Titik api yang ditemukan itu dengan klasifikasi low, modle dan high.
"Dari jumlah kasus tersebut kita sudah melakukan penegakan hukum pada masyarakat. Ada 11 tersangka yang kita proses," ucap Panca.
Kendati demikian lanjut Panca, pihaknya lebih mengutamakan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat agar mereka tidak membersihkan lahan dengan cara membakar karena kondisi cuaca panas dan cukup kering.
"Mohon bantuan teman-teman media, mudah-mudahan langkah yang kita lakukan bisa mengedukasi masyarakat agar saat membersihkan lahan dengan cara yang bijak jangan membakar karena berbahaya di kondisi cuaca seperti saat ini," beber Kapolda Sumatera Utara.
Sebelumnya , Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang menjadi pimpinan apel mengatakan Apel Kesiapan Kebakaran Hutan dan Lahan ini merupakan suatu tahapan penting untuk mengingatkan perlunya upaya untuk memelihara kelestarian hutan dan lahan yang ada di Sumatera Utara.
Menurut Gubernur Sumatera Utara berdasarkan data yang ada pada semester pertama, tahun 2022 terdapat 206 hotspot dan 156 kejadian kebakaran hutan dan lahan di provinsi Sumatera Utara hal tersebut mengalami peningkatan sebanyak 36 titik bila dibandingkan dengan semester satu tahun 2021.
" Peningkatan hotspot yang cukup tinggi terjadi dalam kurun waktu beberapa hari terakhir dimana terdapat 212 titik api yang tersebar di wilayah provinsi Sumatera Utara untuk berode 1 hingga 9 Agustus 2022," jelas Edy Rahmayadi.
Editor : Ismail