Viktor Axelsen Jadi Pebulu Tangkis dengan Penghasilan Tertinggi di Tahun 2022

VIKTOR Axelsen tercatat menjadi pebulu tangkis yang memiliki penghasilan tertinggi sepanjang 2022.

Menurut laporan resmi BWF, tunggal putra nomor 1 dunia itu berhasil mengantongi hampir seperempat juta US Dollar atau secara detil Axelsen telah mendapatkan sekitar 237 ribu US Dollar (Rp3,4 miliar). Penghasilan itu tidak lepas dari keberhasilannya menjadi juara di banyak turnamen tahun ini.

Baca Juga

Viktor Axelsen Gugur di Babak 32 besar Hong Kong Open 2023, Begini Katanya

Angka tersebut juga terhitung jauh melampaui peringkat kedua pebulu tangkis dengan penghasilan tertinggi yang dipegang oleh tunggal putri Taiwan, Tai Tzu Ying. Wanita berusia 28 tahun itu telah mengantongi Rp2,1 miliar.

Viktor Axelsen belum lama ini berhasil menjuarai lima dari delapan turnamen yang digelar tahun ini. Adapun kelima gelar juara tersebut didapat mulai dari All England 2022, Kejuaraan Bulu Tangkis Eropa 2022, Indonesia Masters 2022, Indonesia Open 2022, dan Malaysia Open 2022.

Sementara sejak mengawali turnamen di tahun 2022 ini, Axelsen mampu mencapai babak semifinal di Jerman Open 2022 sebelum akhirnya tumbang dari wakil India, Lakshya Sen.

Baca Juga

Viktor Axelsen Berlatih dengan Tembok, Netizen: Bosan Menang Terus Melawan Manusia

Ikut serta di Swiss Open 2022, pebulu tangkis 28 tahun itu tertahan di babak 16 besar karena walkover saat akan berjumpa Parupalli Kashyap dari India.

Hal serupa saat dia berlaga di Thailand Open 2022 kala akan berjumpa dengan Kodai Naraoka dari Jepang di babak 16 besar. Diketahui hal itu karena Axelsen merasa kurang sehat.

Terlepas dari itu, sementara ini Axelsen masih mendominasi di peringkat satu dunia. Dia memperoleh catatan poin sebanyak 121.606 menurut laporan BWF.

Baca Juga

Apa Saja Kejuaraan Bulutangkis Dunia dengan Hadiah Terbesar, Berikut Daftarnya

Dia mengalahkan dominasi Kento Momota yang sempat menjadi peringkat pertama dunia beberapa waktu lalu. Menarik untuk melihat kiprah Axelsen di turnamen selanjutnya.

Editor : Odi Siregar