get app
inews
Aa Read Next : Kisah Perjuangan Modung Siregar, Penarik Becak yang Berangkat Haji setelah Menabung selama 11 Tahun

Ini Catatan MUI Soal Pelaksanaan Haji Tahun 2022

Rabu, 13 Juli 2022 | 15:13 WIB
header img
(Foto: Reuters)

JAKARTA, iNews.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan 4 catatan terkait layanan haji tahun 2022 ini. Catatan disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Arif Fahrudin yang juga menjadi salah satu anggota Amirul Hajj. 

Pertama, Pemerintah Indonesia diminta mengupayakan jarak pemondokan agar lebih didekatkan lagi ke Masjidil Haram. Dia beralasan Indonesia penyumbang jemaah haji terbesar dan jemaahnya taat aturan, ramah serta santun. 

"Pemerintah kita hendaknya melakukan renegosiasi dengan Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia agar jemaah haji Indonesia memperoleh giliran penempatan tenda yang lebih dekat ke Jamarat, " kata Arif, Rabu (13/7/2022). 

Kedua, dia berharap Pemerintah Arab Saudi juga lebih memerhatikan pelestarian tempat dan segala peninggalan bersejarah dari Rasulullah, para sahabat dan ulama generasi salafus salihin serta tempat bersejarah penting lainnya. 

Ketiga, Arif meminta agar lebih pemerintah memaksimalkan screening dan monitoring kesehatan jemaah haji jauh-jauh waktu sebelum keberangkatan. Dengan demikian dapat meminimalisir potensi penambahan pasien haji Indonesia di Tanah Suci. 

"Ini penting koordinasi antara Kemenag dengan Kemenkes," ujar Arif. 

Terakhir, untuk layanan ibadah haji selanjutnya, pemerintah Indonesia dapat menambah keterlibatan perempuan sebagai tenaga petugas penyelenggaraan ibadah haji dan petugas pendukung. 

"Sehingga jika jemaah membutuhkan konsultasi ibadah fiqih perempuan tidak canggung jika ada petugas perempuan yang proporsional jumlahnya," ujarnya. 

Walaupun begitu, Arif mengapresiasi adanya pelayanan dan bimbingan yang memuaskan pada tahun ini. “Hal ini banyak disampaikan oleh para jemaah haji bahwa mereka merasa puas dengan pelayanan seperti layanan bus shalawat,” ujarnya. 
Peningkatan perbaikan itu berupa operasional bus shalawat untuk antar-jemput salat 5 waktu jemaah haji ke Masjidil Haram, fasilitas tenda di Arafah dan Mina yang sudah layak, persediaan katering yang melimpah dan fasilitas hotel yang sangat memuaskan. 

Selain itu, dia juga mengapresiasi adanya pelayanan tenaga fasilitator bimbingan ibadah yang mumpuni, inisiasi klinik satelit di beberapa penginapan, serta layanan kesehatan yang cepat tanggap dengan adanya Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). 

“Alhamdulillah bisa tercukupi bahkan terpenuhi, tidak ada kekurangan,” kata dia. 

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut