DELISERDANG, iNews.id - Seorang bayi di Desa Garapan Jermal VII, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang sangat memerlukan bantuan dermawan. Sebab, bayi berusia 5 bulan itu mengalami kelainan jantung bocor.
Bayi malang itu, bernama Muhammad Farhan yang saat ini berusia 5 bulan dengan berat 4,1 kilogram anak dari pasangan Sarjono dan Siti Aminah.
Farhan diketahui mengalami kelainan jantung setelah beberapa jam pasca dilahirkan. Dokter menemukan adanya kebocoran 4 mm di jantung atas dan 6 mm pada bagian bawah.
Untuk dapat mengonsumsi asupan air susu ibunya, bayi dengan kondisi down syndrom ini harus memakai selang Nasogastric Tube (NGT) yang menempel dibagian hidungnya. Hal itu diketahui lantaran kondisi jantungnya yang lemah.
Ibu Farhan, Aminah mengatakan dari keterangan dokter, anaknya harus memiliki asupan gizi cukup agar berat badannya bisa normal untuk dilakukan operasi.
"Ya sekarang kalau kata dokter masih minum obat dulu, tunggu timbangannya naik. Insya Allah bisa ketutup, tapi kalau timbangannya enggak naik, mau enggak mau harus operasi," kata Aminah.
Ibu dari bayi ini hanya bisa pasrah dan berdoa melihat kondisi anak bontotnya yang kini divonis jantung bocor. Pasalnya biaya menjadi kendala bagi keluarga ini.
Bagaimana tidak, suami yang bekerja sebagai buruh lepas tidak cukup untuk menutupi biaya perobatan anaknya yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Sedangkan Aminah yang kesehariannya berjualan mie kini terpaksa menghentikan aktifitasnya lantaran kondisi yang dialami sang buah hati.
"Kondisinya seperti inilah, mana tau dokter mengharuskan operasi di Jakarta kami tidak punya biaya, tidak tau lagi harus gimana sedangkan suami saya pendapatanya seperti itulah," keluhnya.
Sementara itu, Iyeth kakak dari orang tua Farhan juga mengungkapkan biaya perobatan Farhan mengeluarkan biaya cukup besar. Dalam satu bulan keluarga saling membantu untuk mengganti selang dihidungnya.
"Farhan harus memakai selang siliko, untuk harganya 250 ribu rupiah itu untuk memasukan air susu ibunya. Selang itu diarahkan langsung ke lambung supaya dapat menambah bobotnya. Belum lagi cek kesehatan rutin per dua minggu, itu 800 ribu rupiah," ujar Iyeth dengan sedih.
Sampai kini pihak keluarga masih menunggu waktu untuk dilakukan operasi dan mengharapkan uluran tangan dermawan.
Editor : Ismail