JAKARTA, iNews.id- Anggota Komisi I DPR RI, H. Teuku Riefky Harsya, M.T, mengatakan saat ini terdapat banyak sekali bentuk kejahatan di internet misalnya bullying, penyebaran hoax, atau penipuan online. Kejahatan di internet tersebut terutama hoax saat ini sudah menjadi tantangan yang perlu dihadapi bagi Indonesia.
“Saat ini, baru 62,5% masyarakat Indonesia yang mampu mengenali hoax dengan baik, sedangkan sisanya masih mudah percaya kepada hoax dan ikut menyebarkannya,” ucap Riefky dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator, Selasa (31/5).
Maka dari itu, dia menekankan mengenai pentingnya cerdas dalam menggunakan internet. Bukan hanya sebagai pengguna, tapi masyarakat harus bisa menjadi masyarakat digital yang pintar sehingga dapat terhindar dari dampak negatif internet.
“Sehingga, dibutuhkannya peningkatan literasi digital agar masyarakat dapat menjadi masyarakat yang cerdas dalam menggunakan teknologi digital,” ujarnya.
Selanjutnya, Anggota DPRK Aceh Singkil, Fairuz Akhyar, S.E., sebagai pemateri pada webinar kali ini mengatakan jika pengguna internet di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, hingga pada tahun 2022 angka pengguna internet di Indonesia mencapai angka 204,7 juta pengguna.
Dengan tingginya penggunaan internet tersebut, dia menekankan mengenai pentingnya kecerdasan pengguna agar tetap dapat bijak dalam menggunakan internet.
“Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan kecerdasan masyarakat digital. Pertama adalah merubah kebiasaan dengan mencari hal yang positif dan bermanfaat sehingga dapat membantu kemajuan budaya masyarakat digital,” ungkapnya.
Selanjutnya, diperlukannya untuk merubah pola pikir masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh berita palsu. Salah satu cara utama untuk merubah pola pikir masyarakat adalah dengan meningkatkan literasi digital.
“Peningkatan literasi digital dapat dilakukan melalui seminar atau pelatihan sehingga masyarakat mendapatkan pengetahuan tambahan mengenai dunia digital,” sebutnya.
Terakhir, adalah membuat brand personality dengan kampanye bangga menjadi putra/putri Indonesia, sehingga tidak hanya menggunakan internet untuk hal pribadi namun juga untuk menyebarkan budaya Indonesia.
“Dengan mengikuti cara-cara tersebut diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan masyarakat digital Indonesia yang cerdas dan bijak,” pungkasnya.
Editor : Ismail
Artikel Terkait