Pengalaman ini pun membuka mata Armaya untuk membuka bisnis sosial medianya, Armaya Media. Armaya memulai bisnisnya dengan layanan yang tidak berbayar hingga akhirnya membuka penawaran dari Rp 10 juta hingga Rp 40 juta perbulan hanya untuk 1 perusahaan.
Sekarang ini, Armaya memiliki beberapa klien yang kebanyakan adalah restoran atau rumah makan. Dengan bisnis ini, Armaya benar benar menyadari betapa enaknya menjadi pengusaha. Tetapi bukan berarti mudah. Banyak lika-liku yang harus dijalani, salah satunya bagaimana caranya membuat proposal yang bagus dan mempresentasikan ke calon klien agar mereka mau memakai jasa Armaya.
Armaya Doremi, wanita kelahiran Medan, Sumatra Utara, yang juga salah satu mahasiswa terbaik di Northeastern University sukses menembus bisnis social media marketing di Boston, Amerika Serikat. (Foto : istimewa)
Armaya mengaku kalau dia banyak belajar dari bisnis ini, terutama adalah bertanggung jawab dan menjadi disiplin. “Armaya Media ini banyak sekali tanggung jawabnya, salah satunya adalah bagaimana restoran-restoran ini ini bisa mendapatkan pelanggan baru. Ketika mereka sudah bersedia membayar aku untuk membantu mereka, disitulah aku harus serius untuk membantu mereka. Aku bukan kerja untuk orang lain, Aku bekerja untuk diriku sendiri. Jadi, kalau aku tidak bekerja serius, aku akan kehilangan pekerjaan ku, yaitu klien-klien ku,” ujar Armaya.
Armaya mengaku bahwa ia juga tertarik dengan dunia bisnis ketika berhasil menjalankan bisnis edukasi online nya yang bernama Studywitharmaya. Dengan latar belakang yang tidak fasih berbahasa Ingrris, Armaya ingin berkontribusi untuk memajukan edukasi di Indonesia dengan cara membuat program untuk orang-orang Indonesia yang ingin bisa belajar bahasa Inggris.
Editor : Ismail
Artikel Terkait
