JAKARTA, iNews.id- Wakil Ketua Komisi I DPR RI, H. Anton Sukartono Suratto, M.Si., mengatakan jika kontribusi sektor UMKM bagi ekspor Indonesia masih terbilang rendah apabila dibandingkan dengan negara lain. Rendahnya kontribusi UMKM bagi ekspor Indonesia disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah rendahnya pengetahuan UMKM mengenai pasar luar negeri, rendahnya kualitas produk UMKM, minimnya kapasitas produksi UMKM, biaya sertifikasi yang tidak murah, dan masalah logistik.
"Maka dari itu perlu didorongnya UMKM agar dapat bersaing secara internasional. Dengan berkembangnya internet, salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan internet sebagai sarana untuk meningkatkan UMKM. Salah satu bukti meningkatkannya perkembangan internet adalah banyak hadirnya e-commerce,"ucapnya dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator, Jum'at (23/4).
Kata Anton, potensi ekonomi digital masih akan terus bertumbuh kedepannya bahkan Indonesia dilihat akan menjadi raja dari ekonomi digital di masa mendatang. Generasi milennial menurutnya memiliki potensi besar dalam menjadi ekstraktor pengembangan UMKM dalam rangka pemulihan ekonomi nasional menggunakan strategi marketing milenial.
"Diharapkan generasi milennial dapat memanfaatkan peluang tersebut dan menjadikan UMKM sebagai raja e-commerce di Indonesia,"sebut Anton.
Selanjutnya, tokoh masyarakat, Ustaz Mohammad Ari Budiman, S.E, sebagai pemateri pada webinar kali ini mengatakan generasi muda memiliki peran penting dalam perkembangan teknologi terutama karena generasi muda sendiri sudah menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. "Menurut data dari Biro Pusat Statistik, generasi muda sendiri merupakan pengguna internet terbesar di Indonesia, dengan pengguna sebesar 143 juta," bebernya.
Salah satu hal yang dapat dilakukan generasi muda di era digital adalah membantu melakukan pengembangan UMKM. UMKM di Indonesia sendiri telah menyumbang 61% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan telah membuka lapangan kerja sebesar 97% di Indonesia.
"Namun, dengan hadirnya digitalisasi, diperlukan adaptasi dan perubahan pada UMKM agar tetap dapat bersaing di era digital,"tutur Ari Budiman.
Digitalisasi UMKM merupakan langkah yang strategis dan dapat memberikan dampak positif bagi UMKM sehingga UMKM dapat menjadi lebih profesional, dapat meluaskan pemasaran, dan juga dapat menekan biaya operasional.
"Generasi muda digital diharapkan untuk mengambil peran aktif dalam hal membantu menjadi penggerak perubahan yang memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai digitalisasi. Dengan kecakapan digital yang dimiliki generasi muda, generasi muda dapat memberikan pengetahuan yang dimiliki kepada generasi lain sehingga pengetahuan tersebut dapat dipahami oleh seluruh generasi,"sebut Ari.
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh generasi muda adalah dengan melakukan kampanye digital di sosial media mengenai produk-produk UMKM sehingga dapat diketahui oleh masyarakat luas. "Dengan begitu, diharapkan generasi muda dapat membantu meningkatkan digitalisasi UMKM Indonesia sehingga menjadi lebih maju, profesional, dan mendunia. Maka dari itu, diharapkan generasi muda dapat meningkatkan kepeduliannya terhadap UMKM Indonesia agar Indonesia menjadi semakin maju dan mampu menembus pasar internasional," pungkas Ari.
Sementara itu Dirjen Aptika Kominfo, Samuel Abrijani Pangerapan, B.Sc, mengatakan jika pengguna sosial media di Indonesia mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya menjadi 204,7 juta pengguna. Peningkatan pengguna sosial media tersebut disertai dengan adanya peningkatan resiko di dunia digital seperti hoax, cyberbullying, dan penipuan digital.
Editor : Ismail
Artikel Terkait