Koordinator Riset Yayasan Geutanyoe, Affan Ramli mengatakan bahwa kegiatan pesantren kilat ini berlangsung selama 7 hari yang diikuti kurang lebih 60 peserta. Di mana, kegiatan ini juga diikuti secara bersamaan oleh anak-anak masyarakat sekitar akomodasi pengungsi dan anak-anak dampingan LSM di Medan.
"Ada 60 peserta di antaranya 40 orang anak pengungsi dari Rohingya, Burma, dan Somalia. Serta 20 orang lainnya warga sekitar," kata Affan kepada wartawan disela-sela kegiatan.
Affan menjelaskan bahwa kegiatan ini juga dalam rangka memeriahkan bulan suci Ramadan dan meningkatkan interaksi sosial pengungsi dan masyarakat lokal, Yayasan Geutanyoe didukung oleh IOM melaksanakan Pesantren Kilat dan MTQ bersama pengungsi dan masyarakat medan di Lingkungan sekitaran titik-titik akomodasi pengungsi.
"Dalam pelaksanaannya, Yayasan Geutanyoe juga dibantu oleh beberapa dosen UIN Sumatera Utara dan Pesantren Darut Tauhid di Kota Medan untuk menyukseskan pesantren kilat dan MTQ tersebut," jelasnya.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait