SIBOLGA, iNewsMedan.id - Situasi darurat usai banjir Sumut memuncak menjadi kepanikan. Sebuah video viral di media sosial menunjukkan aksi penjarahan yang terjadi di sejumlah swalayan dan minimarket di kawasan Sarudik, Tapteng, dan juga di Sibolga.
Peristiwa ini melibatkan warga korban banjir Sibolga dan banjir Tapteng yang berbondong-bondong memasuki toko untuk mengambil kebutuhan pokok, seperti beras, mi instan, dan air mineral. Rak-rak yang kosong, suasana kacau, dan kerumunan warga terekam jelas dalam video yang tersebar sejak Sabtu (29/11/2025).
Pemicu Penjarahan
Menurut keterangan yang beredar luas di media sosial, termasuk akun @horastapanuliutara, aksi nekat ini dipicu oleh dua hal utama akibat kebutuhan pangan warga sudah sangat menipis setelah banjir melanda sejak 25 November.
Selain itu bantuan dinilai datang sangat lambat, membuat masyarakat kesulitan memperoleh makanan dan kebutuhan sehari-hari.
"Sangat kita sayangkan, tapi apa mau di kata kalau sudah urusan perut," tulis akun @horastapanuliutara, yang menyoroti situasi darurat yang dialami masyarakat.
Reaksi Warganet dan Tindakan Pemerintah
Video ini memicu beragam komentar dari warganet. Banyak yang memahami situasi tersebut: "Urusan perut apapun akan di lakukan," tulis akun @jhontiger. Sementara yang lain mengkritik kinerja pemerintah daerah: "Respon pemerintah terhadap bencana banjir sangat lambat," ujar akun @busisagultom.
Hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai lokasi penjarahan lain. Aparat keamanan dan pemerintah daerah dilaporkan tengah melakukan pemantauan ketat di titik-titik rawan untuk mencegah terulangnya aksi serupa.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
