MEDAN, iNewsMedan.id — Pertamina EP (PEP) Rantau Field menegaskan kembali komitmen transparansi dan integritas dalam proses kerja sama dengan mitra lokal, menyusul adanya informasi dugaan praktik tidak sesuai aturan dalam perekrutan tenaga kerja oleh rekanan perusahaan.
Penegasan itu disampaikan Field Manager PEP Rantau, Tomi Wahyu Alimsyah, saat membuka forum komunikasi Supplier Local Forum Field Rantau di Kompleks Pertamina Rantau, Aceh Tamiang, Senin, (17/11).
Tomi menyebut pihaknya menerima laporan terkait potensi pungutan liar hingga permainan dalam proses penerimaan pekerja berbasis mitra usaha, yang sebelumnya juga mencuat dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRK Aceh Tamiang.
“Saya ingin memastikan seluruh operasional berjalan berintegritas, transparan, dan bebas dari praktik penyuapan. Jika ada informasi terkait penyimpangan, segera laporkan. Kami tidak akan ragu memberi sanksi,” tegas Tomi.
Ia juga mengingatkan agar setiap mitra usaha benar-benar memberdayakan tenaga kerja lokal tanpa kutipan apa pun kepada calon pekerja. Menurutnya, kontribusi ekonomi bagi masyarakat sekitar harus menjadi komitmen bersama.
Selain soal rekrutmen, Tomi menyoroti kepatuhan administrasi kendaraan operasional mitra. Ia meminta seluruh mitra segera memutakhirkan kendaraan menjadi berpelat Aceh Tamiang untuk mendukung pendapatan pajak daerah. “Kendaraan operasional kami sudah seluruhnya berpelat Aceh Tamiang. Mitra juga harus mengikuti. Paling lambat satu bulan,” ujarnya.
Perusahaan juga menegaskan kembali nilai AKHLAK sebagai standar etika kerja yang wajib dipatuhi seluruh rekanan.
Salah satu mitra, Representative PT Patra Drilling Contractor, Ridho Fernanda, menyatakan bahwa arahan tersebut penting untuk menyamakan visi dan menjaga kepercayaan publik terhadap operasional migas di Rantau. “Tenaga kerja kami hampir seluruhnya putra-putri Aceh Tamiang, dan kendaraan operasional sudah sesuai aturan,” kata Ridho.
Forum yang diikuti 33 mitra usaha itu menjadi momentum bagi PEP Rantau untuk menekankan pentingnya integritas dan profesionalisme di tengah dinamika industri migas yang semakin menuntut transparansi.
Editor : Ismail
Artikel Terkait
