MEDAN, iNewsMedan.id - Sosok Mayor Jenderal TNI (Purn.) Dr. dr. Dian Andriani Ratna Dewi, Sp.KK., M.Biomed., M.A.R.S., FINSDV, menjadi sorotan dan sumber inspirasi. Ia tidak hanya mengukir prestasi di bidang kedokteran militer, tetapi juga mencetak sejarah baru bagi Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD).
Pencapaiannya memadukan keunggulan akademis, inovasi medis, dan karier militer yang cemerlang, menjadikannya salah satu tokoh perempuan paling berpengaruh di lingkungan TNI.
Pencetak Sejarah Bintang Dua KOWAD
Pada bulan Maret 2024, nama Dian Andriani tercatat dalam sejarah TNI Angkatan Darat. Berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, ia resmi mendapatkan promosi kenaikan pangkat menjadi Mayor Jenderal (Mayjen).
Kenaikan pangkat ini menjadikannya perwira KOWAD pertama yang berhasil meraih pangkat bintang dua melalui jalur karier reguler, bukan melalui penugasan khusus atau jalur politik. Pencapaian ini dinilai sebagai tonggak sejarah yang mendobrak "langit-langit kaca" (glass ceiling) bagi para prajurit wanita di TNI.
Saat menerima promosi tersebut, Mayjen Dian Andriani mengemban jabatan strategis sebagai Ketua Lembaga Penjamin Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Universitas Pertahanan (Unhan) RI.
Inovator Medis Peraih Rekor MURI
Jauh sebelum kenaikan pangkatnya menjadi berita utama, Mayjen Dian Andriani telah diakui sebagai seorang inovator di bidang medis. Sebagai dokter spesialis kulit dan kelamin (Sp.KK.) dengan sederet gelar akademis (Doktor, Magister Biomedik, dan Magister Administrasi Rumah Sakit), ia mendedikasikan ilmunya untuk penelitian.
Salah satu pencapaian terbesarnya adalah:
- Penemuan Terapi Kebotakan: Ia berhasil menemukan dan mengembangkan terapi stem cell (sel punca) untuk pengobatan Alopecia Areata (kebotakan).
- Hak Paten: Penemuannya ini tidak hanya diakui secara akademis tetapi juga telah resmi mendapatkan Hak Paten.
- Rekor MURI: Atas inovasinya, Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) menganugerahkan penghargaan kepadanya sebagai "Doktor Wanita TNI AD Pertama yang Berhasil Menemukan dan Mendapat Hak Paten 'Stem Cell' untuk Pengobatan Kebotakan."
Jejak Karier dan Purna Tugas
Sebelum mengabdi di Universitas Pertahanan, Mayjen Dian Andriani memiliki rekam jejak panjang di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto. Di RSPAD, ia pernah memegang jabatan krusial sebagai Ketua Komite Medik, yang menempatkannya sebagai salah satu penanggung jawab utama dalam penegakan standar mutu pelayanan medis.
Setelah menorehkan berbagai prestasi dalam masa dinas aktif yang terentang dari tahun 1989 hingga 2024, Mayor Jenderal TNI Dr. dr. Dian Andriani Ratna Dewi kini telah memasuki masa Purnawirawan (Pensiun).
Ia mengakhiri masa pengabdiannya dengan jabatan terakhir sebagai Ketua LPMPP Unhan RI, posisi yang diembannya saat menerima kenaikan pangkat bersejarahnya. Karier Mayjen (Purn.) Dian Andriani Ratna Dewi menjadi bukti nyata bahwa seorang prajurit wanita dapat mencapai puncak karier militer sambil memberikan kontribusi signifikan bagi ilmu pengetahuan dan kesehatan masyarakat.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait
