JAKARTA, iNewsMedan.id - Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom, berhasil meraih komitmen dukungan luas dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI untuk pengembangan sektor perkebunan di wilayahnya. Audiensi yang dilakukan Bupati Vandiko ke Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan pada Selasa (7/10/2025) membuahkan hasil signifikan, di antaranya persetujuan bantuan pengembangan 1.000 hektar komoditi kopi dan kakao untuk tahun anggaran 2026.
Dalam pertemuan dengan Plt Direktur Jenderal Perkebunan Kementan RI, Abdul Roni Angkat, Bupati Vandiko Gultom memaparkan potensi dan tantangan sektor perkebunan Samosir yang didominasi oleh kopi, kakao, dan kemiri. Ia menyoroti keberhasilan daerah dalam mendapatkan Sertifikat Indikasi Geografis Andaliman Pulo Samosir serta proses sertifikasi varietas lokal Kopi Arabika Typica Samosir.
Secara rinci, Vandiko menyebutkan eksisting lahan kopi di Samosir saat ini mencapai 5.810 hektare, namun 275 hektare di antaranya merupakan Tanaman Tidak Menghasilkan (TTM) akibat serangan penyakit. Pemkab Samosir sendiri telah melakukan peremajaan dan perluasan tanam kopi sejak 2022, termasuk alokasi APBN untuk 100 hektare peremajaan dan 200 hektar perluasan tanam di tahun 2025.
Bupati kemudian mengajukan proposal pengembangan komoditi kopi dan kakao, serta usulan program hilirisasi untuk kemiri dan nira.
Menanggapi usulan tersebut, Plt Dirjen Perkebunan, Abdul Roni Angkat, menyambut baik dan menyarankan agar Pemkab Samosir fokus pada komoditi Kopi dan hilirisasinya, serta mengejar target luasan pengembangan 7.000 hektare yang dipusatkan dalam kawasan.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait
