Dengan sistem ini, penumpang yang tiba di Kualanamu tidak perlu lagi mengisi banyak formulir manual. Seluruh persyaratan dapat diselesaikan melalui satu aplikasi, sehingga proses perjalanan menjadi lebih cepat dan nyaman.
Selain efisiensi, keamanan data penumpang menjadi prioritas utama. Aplikasi ini telah melalui uji keamanan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan dilengkapi dengan teknologi enkripsi untuk mencegah kebocoran data.
Langkah ini merupakan implementasi dari Program 13 Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, yang bertujuan untuk mempercepat digitalisasi layanan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Diharapkan, penerapan All Indonesia di Kualanamu dapat mengurangi antrean, meningkatkan pengalaman penumpang, dan memperkuat citra bandara sebagai gerbang internasional modern dengan standar global.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait