Metode pelatihan dilakukan melalui Learning Management System (LMS), sebuah platform daring yang dapat diakses oleh seluruh mitra. LMS ini menyediakan lebih dari 30 modul, mencakup kelas Go Modern, Go Digital, Go Global, bahkan Go Green yang berfokus pada kesadaran lingkungan bagi pengusaha.
"Nantinya dari level regional ini akan terciptalah champion-champion para UMK di sini," tambah Fahrougi.
Para champion ini kemudian akan melanjutkan ke pelatihan UMK Akademi level nasional selama empat bulan, di mana di akhir program akan diberikan hibah alat bantu produksi senilai ratusan juta rupiah.
Fahrougi mengungkapkan bahwa kehadiran Pertamina UMK Akademi sangat relevan mengingat UMK merupakan tulang punggung perekonomian nasional, menyumbang sekitar 61% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
"Ini yang menjadi perhatian bahwa kita harus, Pertamina harus terlibat, Pertamina harus involve aktif mengembangkan dari sisi edukasi dan nantinya berujung pertumbuhan ekonomi level mulai daerah sampai dengan nantinya tercipta perekonomian kemandirian nasional," tegas Fahrougi.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait