MEDAN, iNewsMedan.id – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) tengah menyiapkan langkah modifikasi cuaca untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang meluas, khususnya di kawasan Danau Toba.
Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution mengatakan, kawasan Danau Toba kini memasuki musim kemarau dengan curah hujan yang sangat rendah. Ia menyebut modifikasi cuaca menjadi salah satu solusi untuk menekan risiko kebakaran yang terus terjadi.
“Kita lagi akan upayakan dengan modifikasi cuaca karena di daerah kawasan Danau Toba sudah masuk kemarau dan curah hujan di bawah 30 milimeter,” ujar Bobby di Kantor Gubernur Sumut, Senin (21/7/2025).
Bobby menambahkan, pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten yang wilayahnya terdampak kebakaran, guna mengajukan permohonan modifikasi cuaca ke Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Kita lagi mengajukan rekayasa cuaca, cuma kita yang mengajukan, lagi nunggu surat beberapa kabupaten untuk mengusulkan hal serupa,” tandasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Pemprov Sumut, luas lahan hutan yang terbakar sejak Januari hingga pertengahan Juli 2025 mencapai lebih dari 1.800 hektare. Sekitar separuh dari kejadian karhutla tersebut terjadi di kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Danau Toba, termasuk di Kabupaten Samosir, Toba, dan Karo.
Pemprov Sumut berharap, langkah modifikasi cuaca yang sedang disiapkan dapat membantu mempercepat turunnya hujan di wilayah terdampak, sehingga upaya penanggulangan kebakaran bisa berjalan lebih efektif.
Editor : Ismail
Artikel Terkait