Memasuki usia sekolah, imunisasi dilanjutkan dengan vaksin Campak-Rubela dan DT untuk anak kelas 1 SD, vaksin Td untuk kelas 2 SD, serta vaksin Td dan HPV untuk anak kelas 5 SD.
Seluruh vaksin telah melewati pengujian medis dan dinyatakan aman. Namun masih saja ada orang tua yang menolak atau menunda karena berbagai alasan yang tidak berdasar.
“Jika satu anak tidak divaksin, itu bukan cuma risiko untuk dirinya, tapi juga membahayakan anak lain. Ini bukan lagi soal pilihan pribadi,” tegas Pocut.
Dinkes Medan juga telah meminta bantuan kecamatan dan kelurahan untuk ikut mengawasi pelaksanaan imunisasi di wilayah masing-masing. Tujuannya jelas: mencegah generasi muda Medan tumbuh dengan risiko penyakit yang sebenarnya bisa dicegah sejak dini.
Editor : Ismail
Artikel Terkait