SIDIKALANG, iNewsMedan.id— Empat tahun lalu, Catrin Sinaga hanya bisa menatap langit Dairi sambil memimpikan dunia luar. Gadis sederhana dari Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, itu tak pernah menyangka bahwa mimpinya akan membawanya ke sebuah negeri jauh di Asia Timur — dan pulang dengan gelar sarjana di tangan.
Kini, Catrin telah resmi menyelesaikan studi S1 di Central South University, salah satu kampus teknik terbaik di China, dengan jurusan Mineral Processing Engineering. Ia adalah salah satu dari 12 anak muda terpilih yang mendapatkan beasiswa penuh dari PT Dairi Prima Mineral (PT DPM), sebuah perusahaan tambang timah hitam dan seng yang beroperasi di tanah kelahirannya.
“Saya sangat bahagia bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu. Ilmu yang saya dapatkan sangat berharga, dan saya ingin membawanya pulang untuk membangun daerah saya,” ujar Catrin, matanya berkaca-kaca menahan haru.
Bagi Catrin, beasiswa ini bukan sekadar tiket kuliah gratis. Ini adalah pintu menuju kehidupan baru, pengalaman lintas budaya, dan keyakinan bahwa anak desa pun bisa sejajar di panggung dunia.
Program beasiswa ini sudah ada seja 2019, sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Tujuannya sederhana namun ambisius: menciptakan SDM lokal yang siap bersaing secara global.
“Kami percaya keberhasilan Catrin dan teman-temannya adalah kebanggaan seluruh masyarakat Dairi. Ini bukti bahwa investasi pada pendidikan akan selalu menghasilkan dampak luar biasa,” ujar Radianto Arifin, Chief Legal and External Relation Officer PT DPM.
Dari 12 penerima beasiswa, sebagian besar lulus pada 2022 dan 2025. Mereka menempuh jurusan seperti Mechanical Automation & Manufacture di universitas yang sama.
Kisah Catrin menjadi inspirasi baru bagi anak-anak muda Dairi yang ingin bermimpi lebih besar. Ia tidak hanya membawa pulang ijazah, tetapi juga semangat, visi, dan keyakinan bahwa pendidikan bisa mengubah nasib.
Selain program beasiswa luar negeri, juga ada sektor pendidikan lokal. Mulai dari renovasi taman baca, penyediaan buku-buku, honor untuk guru pengawas taman baca, hingga pemberian tas sekolah bagi siswa berprestasi di enam desa sekitar tambang.
Kini, Catrin dan sebelas rekannya tak hanya menjadi kebanggaan keluarga dan kampung halaman. Mereka adalah wajah masa depan Dairi — anak-anak daerah yang berani melangkah jauh, lalu pulang untuk membangun.
Editor : Ismail
Artikel Terkait