Seruan Penutupan PT TPL Menguat: PBNU dan HKBP Bersama Jaga Lingkungan Danau Toba

Jafar Sembiring
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, Ephorus HKBP, Pdt Dr Victor Tinambunan, dan Tokoh Nasional, Dr Effendi MS Simbolon, bertemu di Gedung PBNU, Jakarta Pusat. Foto: Istimewa

Menurut Ephorus HKBP, selama 35 tahun kehadiran PT TPL di Tanah Batak, hutan di sana sudah hampir habis dan digantikan oleh tanaman eucalyptus yang merusak alam. Ia menjelaskan bahwa eucalyptus menyebabkan sungai-sungai kecil mengering, debit air sungai besar berkurang, sehingga memicu kekeringan saat kemarau dan longsor saat musim hujan.

Pdt Victor Tinambunan juga membenarkan bahwa HKBP dan PBNU telah menandatangani MoU pada tahun 2021, dan ia mengapresiasi tindak lanjut kerja sama antara kedua belah pihak. Ia menegaskan bahwa HKBP menolak segala bentuk kerusakan alam dan tidak ingin mengutuk, tetapi bersikap menolak.

Prinsip NU dalam Menghadapi Masalah Lingkungan

Menanggapi pertanyaan mengenai nilai agama terkait kerusakan lingkungan, Gus Yahya menjelaskan bahwa NU memiliki empat prinsip dalam menghadapi wacana kerusakan lingkungan secara luas, yaitu:

- Tasamuh (toleran)

- Tawajud (seimbang)

- Tawasuth (tengah)

- I'tidal (adil)

"Semua masalah, dalam perspektif NU harus dihadapi dengan prinsip itu," terang Gus Yahya. Ia menambahkan bahwa semua permasalahan di masyarakat, termasuk soal alam dan industri, harus dipandang dan disikapi dengan empat prinsip tersebut.

Editor : Jafar Sembiring

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network