Patung Juma Jokowi di Karo Sudah Jadi, Mengapa Joko Widodo Tidak Jadi Meresmikan?

Jafar Sembiring
Patung tembaga Jokowi setinggi empat meter yang memegang jeruk dan mengepalkan tangan telah selesai dibangun di Liang Melas Datas (LMD), Karo. Foto: Istimewa

KARO, iNewsMedan.id - Kunjungan mantan Presiden RI Joko Widodo ke Liang Melas Datas (LMD), Desa Kuta Mbelin, Kecamatan Lau Belang, Kabupaten Karo, Jumat (16/5/2025), ternyata menyimpan kejutan. Patung tembaga setinggi empat meter yang menggambarkan sosok Jokowi memegang jeruk dan mengepalkan tangan, yang telah selesai dibangun, batal diresmikan.

Kedatangan Jokowi ke lokasi tersebut awalnya dijadwalkan untuk meresmikan patung Juma Jokowi tersebut. Namun, setibanya di sana, Jokowi langsung berinteraksi dengan warga setempat dan fokus pada diskusi mengenai penanganan budidaya jeruk, khususnya terkait hama lalat buah yang merusak tanaman.

BACA JUGA: Patung Juma Jokowi di Perkebunan Jeruk Karo Punya Cerita: hanya Badan Tanpa Kaki, Mengapa?

Kepala Desa Kuta Mbelin, Efendra Kembaren, mengungkapkan kegembiraannya atas kunjungan kedua Jokowi ke LMD. "Kita sangat senang sekali atas kunjungan mantan Presiden Indonesia Joko Widodo, di mana kedatangan beliau ini sudah kedua kalinya datang ke Liang Melas Datas (LMD) Desa Kuta Mbelin, Kecamatan Lau Belang, Kabupaten Karo," ujarnya.

Efendra menjelaskan bahwa agenda utama Jokowi adalah temu ramah dengan warga LMD untuk membahas budidaya tanaman jeruk dan penanganan hama. 

BACA JUGA: Jokowi Turun Tangan Atasi Hama Lalat Buah di Karo, Libatkan Pakar UGM dan USU

"Agenda utama Jokowi budi daya tanaman jeruk dan penangan hama dan berdiskusi dengan para petani," tambahnya.

Meski patung Jokowi batal diresmikan, warga tetap mengapresiasi kedatangan mantan presiden tersebut. 

"Apresiasi warga yakni membangun monumen patung Jokowi yang maknanya persatuan," jelas Efendra.

Sebelumnya, dalam kunjungan tersebut, Jokowi memang fokus pada permasalahan yang dihadapi petani terkait hama lalat buah. Ia melibatkan pakar pertanian dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Sumatera Utara (USU) untuk mencari solusi.

"Sejak awal di sini ada problem, masalah jalan dan sudah bisa terselesaikan. Jeruk bisa dikirim cepat, dengan biaya transportasi lebih murah," ujar Jokowi kepada wartawan.

Namun, ia menyadari bahwa hama lalat buah menjadi masalah baru yang menurunkan produksi jeruk secara signifikan. 

"Dicari solusinya, saya ingin membantu sedikit dari belakang. Persoalan petani bisa kurang, dan bisa diselesaikan dengan baik. Kita melibatkan pakar-pakar dari bidangnya, dari urusan lalat buah dari UGM, bibit unggul dari USU," jelas Jokowi. Fokus Jokowi pada permasalahan petani jeruk dan penanganan hama lalat buah tampaknya menjadi alasan utama batalnya peresmian patung tersebut.

Editor : Jafar Sembiring

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network