Patung Juma Jokowi Sambil Memegang Jeruk Berdiri di Karo Berbiaya Rp2,5 M, Uang Bersumber dari Mana?

KARO, iNewsMedan.id - .Di atas perbukitan Desa Kuta Mbelin, Kecamatan Lau Baleng, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kini berdiri kokoh Patung Presiden ke-7 RI Joko Widodo. Patung yang dinamai Juma Jokowi oleh warga setempat ini bukanlah monumen biasa, melainkan simbol rasa syukur dan penghormatan mendalam dari masyarakat atas pembangunan akses jalan yang telah puluhan tahun mereka nanti-nantikan.

Namun yang istimewa, pembangunan patung ini sepenuhnya dibiayai secara swadaya oleh warga dari enam desa dan tiga dusun di wilayah Liang Melas Datas (LMD) sebagai wujud apresiasi murni dari komunitas. Disebut-sebut biaya pembuatan patung Juma Jokowi mencapai Rp2,5 miliar

Kepala Desa Kuta Mbelin, Efranda Kembaren, mengonfirmasi bahwa pembangunan fisik patung Jokowi sudah 100 persen selesai, meskipun penataan area di sekitarnya masih dalam proses penyelesaian 75 persen.

"Biaya pembangunan patung ini ditanggung sepenuhnya secara gotong royong oleh warga LMD," kata Efranda Kembaren.

Upaya swadaya warga ini dilakukan sebagai balasan kepada Jokowi atas perbaikan signifikan pada jalan sepanjang 37 kilometer yang sebelumnya rusak parah. Jalan yang mulus kini sangat memudahkan mobilitas warga serta memperlancar distribusi hasil pertanian mereka, memberikan dampak ekonomi yang nyata.

Patung tembaga setinggi empat meter ini menggambarkan sosok Jokowi memegang buah jeruk di tangan kiri dan mengepalkan tangan kanan ke atas.

Ada detail unik pada alas patung, yaitu bentuk api yang menggantikan bagian kaki, melambangkan semangat. Area di sekitarnya kini ditumbuhi taman bunga dan ladang jeruk, yang merupakan hasil bumi utama wilayah tersebut.

Upaya swadaya ini dilakukan sebagai balasan atas perbaikan signifikan pada jalan sepanjang 37 kilometer yang sebelumnya rusak parah. Jalan yang mulus kini sangat memudahkan mobilitas warga serta memperlancar distribusi hasil pertanian mereka, memberikan dampak ekonomi yang nyata.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta