Erick menjelaskan, kebijakan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan sepak bola dari akar rumput, khususnya di daerah-daerah yang selama ini kesulitan secara finansial. Ia mencontohkan kompetisi lokal antarkecamatan yang kini bisa lebih hidup dengan adanya sokongan dana daerah.
“Bayangkan, misalnya Kecamatan Tebet melawan Pasar Minggu. Seru, kan? Lalu ada wakil dari Jakarta Utara, Timur, Barat, sampai Kepulauan Seribu. Mereka nanti bisa naik ke Liga Nasional, Liga 3, tapi statusnya tetap amatir,” jelasnya.
Langkah ini, menurut Erick, adalah bagian dari upaya menciptakan ekosistem sepak bola yang sehat dan merata – bukan hanya fokus pada investasi besar di level atas, tetapi juga pembinaan komunitas di akar rumput.
Kebijakan ini akan dibahas secara resmi dalam Kongres Biasa PSSI pada 4 Juni 2025 di Jakarta, di mana sejumlah regulasi baru juga akan dimatangkan untuk mendukung keberlangsungan kompetisi amatir.
“Juni nanti di Kongres PSSI, ini akan kami dorong dan bahas bersama. Supaya musim depan sudah bisa berjalan,” pungkas Erick.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait