Diskusi yang berlangsung juga menggali isu-isu strategis seperti pentingnya riset jangka panjang, konektivitas habitat, serta peran aktif multipihak dalam menjaga kelestarian spesies kunci.
“Kegiatan ini bukan hanya merayakan hasil riset, tapi juga menguatkan strategi konservasi yang lebih terintegrasi,” ujar Julius Siregar, Kepala Konservasi In-Situ YEL. “Salah satu fokus kami ke depan adalah memastikan keberlanjutan konektivitas habitat bagi satwa liar di Batang Toru.”
Ia menekankan bahwa kedua buku ini tak hanya berfungsi sebagai sumber informasi, tetapi juga sebagai instrumen yang mampu menginspirasi kolaborasi lintas sektor dalam upaya konservasi jangka panjang.
Melalui kegiatan ini, YEL bersama BBKSDA Sumut dan USU berharap dapat meningkatkan kesadaran publik, memperluas pemahaman, dan mendorong keterlibatan semua pihak dalam menjaga Batang Toru—salah satu benteng terakhir keanekaragaman hayati dunia—agar tetap lestari bagi generasi mendatang.
Editor : Ismail
Artikel Terkait
