Tak Jadi Pekerja Kantor, Syarah Aprilia Banjir Pesanan Lewat Dapur Rumahan

Mayfazri
Syarah Aprilia, seorang Sales Asuransi hingga Reporter Magang di DAAI TV, kini sukses menjadi seorang pengusaha kuliner rumahan. (Foto: iNewsMedan.id/Mayfazri)

MEDAN, iNewsMedan.id – Keputusan untuk meninggalkan dunia kerja kantoran dan fokus mengurus keluarga membawa Syarah Aprilia (34) ke perjalanan yang tak pernah ia duga. Dari seorang Sales Asuransi, SPG, hingga Reporter Magang di DAAI TV, kini ia menjelma menjadi pengusaha kuliner rumahan sukses, dengan bisnis yang terus berkembang pesat.

Melalui Syarah Kitchen, Ibu dari dua anak ini tidak hanya sekadar menjual makanan, tetapi juga menciptakan cita rasa yang berkesan bagi pelanggannya. "Saya ingin setiap makanan yang saya buat membawa kebahagiaan," ujarnya saat ditemui tim iNews Medan di kediamanya beralamat Gang Simsa no 148, Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas Kota Medan, Senin (17/3/2025).

Di rumah produksinya yang selalu sibuk, aroma butter yang harum bercampur dengan wangi rempah-rempah, menandakan deretan pesanan yang terus mengalir. Dari kue kering renyah untuk hari raya, tumpeng megah untuk perayaan, hingga katering rumahan yang menggugah selera, setiap hidangan dibuat dengan sepenuh hati. "Saya percaya, makanan enak bukan hanya soal rasa, tapi juga tentang kenangan yang dibawa," tambahnya sambil mengaduk adonan kue di dapurnya.

Kini, dengan usaha yang semakin dikenal, Syarah Kitchen telah menjadi bagian dari banyak momen spesial, menghadirkan kehangatan dalam setiap sajian yang keluar dari dapurnya.


Syarah Aprilia, seorang Sales Asuransi hingga Reporter Magang di DAAI TV, kini sukses menjadi seorang pengusaha kuliner rumahan. (Foto: iNewsMedan.id/Mayfazri)

Syarah Kitchen berdiri sejak tahun 2014, saat Syarah masih berstatus mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan Medan dengan jurusan Ilmu Komunikasi. Bermula dari jualan risol dan donat di seminar kampus, ia terus mengasah kemampuannya hingga akhirnya serius menekuni dunia kuliner setelah menikah di 2016.

Memilih untuk tidak bekerja kantoran dan sepenuhnya mengurus anak-anak, Syarah menemukan dunia baru yang ternyata menjadi passion terbesarny ada di dapur. Dari tangan ibunya, ia belajar meracik donat dengan tekstur empuk dan aroma khas yang menggugah selera, sementara dari kakaknya, ia menyerap ilmu membuat risol dengan kulit yang renyah sempurna. Berbekal resep keluarga dan modal tabungan yang dimiliki, ia mulai menjual aneka makanan rumahan, mengolah bahan-bahan sederhana menjadi hidangan yang disukai banyak orang.

Namun, perjalanan Syarah tak berhenti di situ. Rasa ingin tahunya yang besar membuatnya terus menggali ilmu memasak. Sejak 2017, ia rajin belajar dari YouTube, menyimak teknik-teknik memasak dari para chef ternama, terutama Xanderskitchen dan Tintin Rayner, yang menjadi inspirasinya dalam menciptakan berbagai hidangan berkualitas.

Tak puas hanya belajar secara mandiri, Syarah juga memperdalam keahliannya dengan mengikuti kursus kuliner profesional. Pada 2016, ia menekuni Pastry dan Cake, lalu di 2023, ia mengikuti kelas cake bersama drchefagung untuk memahami teknik pembuatan kue yang lebih kompleks. Terbaru, di 2024, ia memperdalam keterampilan dessert melalui kelas Dapurmomybimbim.

Tak hanya mengasah kemampuan di dapur, Syarah juga terus mengembangkan wawasan bisnisnya. Ia aktif mengikuti pelatihan UMKM yang diadakan pemerintah Kota Medan hingga dua kali dalam setahun, memastikan bahwa usahanya tidak hanya kuat dalam rasa, tetapi juga memiliki strategi bisnis yang tepat untuk terus bertumbuh. "Udah sering diundang juga sama event pemerintah Kota Medan untuk ikut serta dalam pameran UMKM, tapi waktu Ramadhan ini masih cukup sibuk dengan pesanan," ungkapnya.

Kini, Syarah Kitchen menawarkan beragam menu, dari cake, dessert, tumpeng, hingga kue kering. Selain itu, ia juga menerima pesanan untuk acara-acara spesial seperti ulang tahun anak dan perayaan lainnya.

Tak hanya makanan siap santap, Syarah juga menyediakan frozen food seperti kebab dan dimsum, serta aneka snack ringan seperti keripik ubi, keripik pisang, keripik tempe, basreng dan lainya.

Setiap bulan Ramadhan, pesanan di Syarah Kitchen melonjak drastis. Kue kering khas lebaran seperti nastar, bangkit, lidah kucing, snow almond, putri salju, kastenel, dan baby macaron selalu menjadi primadona.

Dengan harga yang berkisar antara Rp80.000 – Rp130.000 per toples (500gr), pesanan kue kering di Syarah Kitchen mulai berdatangan jauh sebelum Ramadhan tiba. Dalam waktu singkat, pesanan melonjak drastis, dengan 180 toples sudah dipesan sebelum 10 Maret 2025. Tingginya permintaan membuat Syarah harus membatasi pemesanan hingga 18 Maret 2025, agar produksi tetap berjalan lancar dan setiap pesanan dapat diselesaikan dengan kualitas terbaik.

Di tengah kesibukannya, Syarah tetap turun tangan langsung di dapur. Tangannya lincah mengadon adonan nastar di dalam mangkuk besar, sementara aroma mentega dan keju panggang memenuhi ruangan. Tepung halus bertebaran di meja kayu, loyang demi loyang sudah siap masuk ke dalam oven, menandakan bahwa produksi sedang berjalan tanpa henti.

"Ini masih pesanan untuk reseller, ya. Untuk pelanggan setia yang pesan langsung, produksinya masih terus berjalan," ujar Syarah sambil meratakan adonan dengan rolling pin, memastikan setiap keping kue memiliki ketebalan yang sempurna.

Sementara itu, di sudut dapur, beberapa toples snow almond dan lidah kucing sudah tersusun rapi, menunggu untuk dikemas. Di sisi lain, seorang karyawan sibuk menimbang adonan kastengel, memastikan setiap potongan memiliki ukuran yang seragam sebelum dipanggang hingga keemasan.

Kesibukan di dapur Syarah Kitchen semakin terasa memasuki pekan ke-tiga Ramadhan. Gemerincing loyang, dentingan spatula, dan suara oven yang terus berbunyi menjadi latar belakang yang akrab di rumah produksi ini. Meski sibuk, Syarah tetap berusaha menjaga kualitas dengan teliti, memastikan setiap kue yang keluar dari dapurnya adalah yang terbaik bagi pelanggan setianya.

Dari omzet Rp5-8 juta per bulan di hari biasa, penghasilan saat Ramadhan bisa melonjak hingga Rp30 juta, tergantung permintaan pasar. Ia juga menyediakan hampers Lebaran dengan harga mulai dari Rp120.000 hingga Rp200.000, yang semakin diminati setiap tahunnya. "Omset ini masih gambaran seperti tahun kemarin ya, namun bisa jadi lebih meningkat karena ada pelanggan baru bertambah," jelasnya.

Meski bisnisnya terus berkembang, Syarah tidak luput dari tantangan. Menjelang Lebaran, mencari tenaga kerja tambahan menjadi kendala besar. “Pesanan banyak, tapi tenaga terbatas. Ini tantangan terbesar saat produksi sedang tinggi,” ujarnya.

Selain itu, harga bahan baku seperti coklat dan nanas mengalami kenaikan. Namun, Syarah tetap berkomitmen untuk menggunakan bahan premium demi menjaga kualitas produknya. "Mengatasi masalah harga bahan baku ini, saya hanya naikkan harga jual saja, tidak mengurangi kualitas bahan dari kue," ungkapnya.

Pemasaran Syarah Kitchen tak hanya mengandalkan pelanggan setia, tetapi juga aktif melalui Instagram, WhatsApp Bisnis, dan Shopee (@syarahkitchen). Ia sering ikut bazar untuk promosi, memperluas jangkauan pasarnya.

Di tengah tingginya permintaan kue kering menjelang Ramadhan, salah satu reseller Syarah Kitchen, Alan (34) dari Medan Tuntungan, merasakan langsung lonjakan penjualan. Setiap hari memasuki awal Ramadhan, ia menerima pesanan yang terus bertambah, hingga kini berhasil menjual lebih dari 50 toples kue kering.

"Kue dari Syarah Kitchen ini sangat direkomendasikan. Bahan yang dipakai premium, rasanya enak, dan pelanggan saya banyak yang suka. Setiap kali stok datang, pasti cepat habis," ujarnya.

Di rumahnya, puluhan toples nastar keemasan dengan isian nanas lembut, kastengel renyah bertabur keju premium, hingga snow almond berbalut gula halus tertata rapi, siap dikirim ke berbagai pembeli. Dengan tingginya permintaan, Alan bahkan harus menambah stok lebih awal agar tidak kehabisan barang sebelum Lebaran tiba.

Sebagai salah satu reseller andalan, Alan merasakan betul betapa larisnya kue dari Syarah Kitchen. Menurutnya, kualitas rasa yang terjaga, bahan baku berkualitas, serta kepercayaan pelanggan adalah kunci sukses bisnis ini. Ia pun optimis, ke depan penjualannya bisa semakin meningkat, terutama dengan makin banyaknya pelanggan yang mencari camilan berkualitas untuk hari raya.

Sebagai nasabah setia BRI sejak 2009, Syarah telah mengikuti perkembangan sistem pembayaran digital dan mulai menerapkannya dalam bisnisnya. Jika awalnya transaksi hanya dilakukan secara tunai atau transfer bank, kini ia semakin mengandalkan QRIS BRI, terutama sejak aktif mengikuti stan pameran UMKM.

Tak hanya mempermudah pelanggan, sistem ini juga mempercepat transaksi, menghindari kerepotan uang kembalian, dan membuat pencatatan penjualan lebih rapi. Dengan semakin tingginya permintaan dan kelancaran transaksi, Syarah pun semakin percaya diri untuk memperluas bisnisnya. Ia kini tengah mempertimbangkan untuk mengambil Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI, agar bisa menambah modal, memperbesar kapasitas produksi, dan memperbanyak partisipasi di event UMKM lainnya.

Dengan semangat belajar, inovasi, dan ketekunan yang tinggi, Syarah Kitchen kini bukan sekadar bisnis rumahan biasa. Dari dapur kecilnya, Syarah telah membuktikan bahwa usaha yang dimulai dari nol bisa berkembang pesat dengan ketekunan dan strategi yang tepat.

Editor : Chris

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network