Tapanuli Utara Diguncang Gempa Kembar dalam 56 Detik, Ini Penjelasan BMKG

Ismail
Tapanuli Utara Diguncang Gempa Kembar dalam 56 Detik, Ini Penjelasan BMKG Tapanuli Utara Diguncang Gempa Kembar dalam 56 Detik, Ini Penjelasan BMKG. Foto: BMKG

TAPANULI UTARA, iNewsMedan.id - Wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara, diguncang dua gempa bumi tektonik pada Selasa, 18 Maret 2025, pukul 05.22.40 WIB dan pukul 05.23.53 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa pertama berkekuatan Magnitudo 5,5 dan gempa kedua Magnitudo 5,6.

Episenter gempa pertama terletak di darat, 19 km tenggara Tapanuli Utara, pada kedalaman 10 km. Sementara itu, episenter gempa kedua berada di darat, 14 km tenggara Tapanuli Utara, juga pada kedalaman 10 km. Kedua gempa ini terjadi dalam rentang waktu 56 detik dengan jarak episenter 9 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Besar Sumatera Segmen Toru," ujar Direktur Gempa bumi dan Tsunami BMKG,  Daryono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/3/2025) pagi.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa kedua gempa tersebut memiliki mekanisme mendatar (strike slip). Gempa ini dirasakan di beberapa daerah, antara lain Tarutung (IV-V MMI), Sibolga, Padang Sidempuan, dan Pinang Sori (III MMI).

Gempa ini menyebabkan kerusakan pada beberapa rumah di Desa Lobupining, Kecamatan Adiankoting, dan memicu tanah longsor yang menimpa 2 rumah warga di Desa Hutabarat, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi Tsunami," tegas Daryono.

Hingga pukul 07.10 WIB, BMKG mencatat adanya 4 gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M3,4 dan terkecil M2,1.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diimbau untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, serta memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa.

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG," pungkas Daryono.

Editor : Jafar Sembiring

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update