"Saat ini kita terus membangun komunikasi baik ke Dispora Medan, Disporasu, dan rencana juga ke Wali Kota Medan serta Gubernur Sumut yang baru terpilih agar PSMS Medan bisa kembali diperhitungkan di kancah sepak bola nasional," ungkapnya.
Julius Raja mengakui bahwa mengelola klub profesional bukanlah tugas mudah, terutama dari sisi finansial. "Untuk mengarungi kompetisi Liga 2 itu setidaknya butuh dana sekitar Rp12 miliar. Sementara masukan sponsor dan subsidi PT LIB selaku penyelenggara kompetisi hanya sekitar Rp5 miliar. Bayangkan setiap musim harus menyiapkan anggaran Rp7 miliar," terangnya.
Ia juga meminta maaf atas kurangnya komunikasi antara manajemen dan media, serta membantah kabar bahwa pemain PSMS Medan belum menerima gaji. "Pemain dalam kontraknya sampai bulan Maret, dan itu kewajiban yang harus kita penuhi. Saat ini masih bulan Februari. Beri kami waktu untuk menyelesaikan kewajiban tersebut dengan cara apa pun," jelasnya.
Julius Raja juga mengonfirmasi bahwa semua pemain asing PSMS Medan telah dipulangkan dan sisa gaji mereka akan dibayarkan bulan depan.
Arifuddin kembali mengajak semua pihak yang ingin terlibat untuk bersatu memajukan PSMS Medan. "Tahun ini adalah tahun tersulit. Untuk itu, bantu kami dan mari sama-sama kita antarkan PSMS kembali ke kasta tertinggi di tanah air," pungkasnya.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait