JAKARTA, iNews.id - Tahun 2022 hingga 2023 merupakan tahun politik di Indonesia. Oleh karena itu Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman melarang prajurit membicarakan Pemilu, sebab prajurit TNI harus tetap melaksanakan tugas dengan baik.
Kata Jenderal Dudung, TNI wajib memiliki loyalitas tegak lurus kepada Presiden dan Panglima TNI.
"TNI AD saya minta tidak ikut-ikutan. Demokrasi TNI AD hanya loyalitas dan tegak lurus kepada pimpinan kita. TNI AD harus loyal kepada Presiden Republik Indonesia," ucap Dudung saat memberikan pengarahan kepada jajaran di Makodam Jaya Jayakarta, Cililitan, Jakarta Timur, Senin (14/3/2022).
Oleh karena itu, Dudung meminta agar seluruh prajurit tidak membicarakan hal yang berbau Pemilu 2024. Dirinya juga meminta agar seluruh prajurit untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
"Tidak ada bicara tentang masalah demokrasi, bicara tentang 2024, dan sebagainya. Lakukan tugas pokok TNI AD dengan sebaik-baiknya. Kita lakukan disiplin militer, tidak ada kegiatan kegiatan yang lainnya yang mencoba menggangu demokrasi," ucapnya.
Di tahun politik ini, Dudung meminta jajarannya untuk menjaga soliditas dengan Polri dalam hal pengamanan. Selain itu, bila ditemukan masalah yang berupaya mengganggu keutuhan negara, TNI AD dan Polri harus berani mengambil tindakan.
"Tahun 2022-2023 ini adalah tahun politik, TNI AD saya minta harus tegak lurus loyalitas. Lakukan pengamanan dengan kepolisian, apabila ada benih yang mencoba akan mengganggu proses demokrasi, TNI AD dan Kepolisian harus tampil," tuturnya.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait