Bedah Tuntas Persoalan Humbahas: Hendri – Yanto Siap Bangun Kesejahteraan Merata dan Akses Kesehatan
DOLOKSANGGUL, iNewsMedan.id – Masyarakat Humbang Hasundutan membutuhkan pemimpin yang mampu menyesejahterakan masyarakat secara adil dan merata di seluruh daerah, termasuk kawasan terpencil yang selama ini terpinggirkan oleh akses pembangunan.
Hal ini terungkap dalam Dialog Interaktif Calon Bupati dan calon Wakil Bupati Humbang Hasundutan nomor urut 2, pasangan Dr. Hendri Tumbur Simamora, SE, MSi – Ir. Yanto Sihotang yang disiarkan secara langsung (live steraming) melalui media sosial Facebook dari Rumah Pemenangan, Jl Sisingamangaraja, Dolok Sanggul, Rabu (21/11/2024) malam. Dialog tersebut juga dimaksudkan membedah dan mengulas materi yang mencuat pada Debat Publik Komisi Pemilihn Umum Daeraha (KPUD) di Aula Hutamas, Doloksanggul, Sabtu (16/11/2024) pekan lalu.
Dalam dialog, salah seorang peserta, Freddy Purba menilai, layanan kesehatan dan pentingnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), belum menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan hingga saat ini.
“Ini menjadi persoalan paling mendasar saat ini. Bagaimana pasangan nomor 2 melihat ini, mengingat tidak semua masyarakat memililki BPJS. Alasannya banyak faktor, ada yang tidak mampu bayar iuran, ada juga yang tidak tau tentang keberadaan BPJS itu sendiri?” tanya Purba.
Sementara peserta lain, melempar pertanyaan seputar kiat dan strategi pasangan Hendri – Yanto dalam meningkatkan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Humbang Hasundutan.
Persoalan yang tidak kalah penting, juga turut menjadi ulasan dalam dialog, diantaranya membahas tentang Sumber Daya Alam (SDA) Humbang Hasundutan yang kini belum dimaksimalkan pengelolaan dan pemanfaatannya, terutama bidang pariwisata dan pengembangan pertanian.
Pada kesempatan itu, Hendri Tumbur Simamora tidak menampik penilaian peserta dialog terkait layanan kesehatan yang belum maksimal di Humbang Hasundutan.
"Standar pelayanan kesehatan memang belum mumpuni. Oleh karena itu, kami akan mengaktifkan bidan desa di setiap kecamatan. Selain itu, setiap kecamatan harus memiliki mobil siaga untuk memberikan layanan kesehatan secara langsung. Kami juga akan mengusulkan adanya dokter motoris yang siap melayani warga yang sulit dijangkau," tegas Hendri.
Hendri juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pendidikan di Humbang Hasundutan yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya bagi mereka yang berada di kota kecamatan.
“Pendidikan tidak hanya bicara bangku sekolah, tetapi juga membangun SDM unggul di bidang ekonomi kreatif, budaya, dan olahraga. Langkah yang perlu ditempuh adalah membangun sekolah vokasi yang berfokus pada pengembangan pertanian, serta memberi nilai tambah pada hasil pertanian local,” ujar Hendri.
Produk tomat misalnya, akan dikemas menjadi saus dalam upaya meningkatkan nilai jual. Biaya produksi harus dapat ditekan agar memberikan keuntungan bagi petani.
“Kedepan, jangan ada pembenaran lagi soal harga pasar yang turun hingga membuat petani merugi. Itu lepas tangan namanya. Pemerintah harus bertangungjawab, terutama menekan biaya pokok produksi, baik itu menjamin keberadaan pupuk tepat waktu, harga yang sesuai dengan aturan pemerintah, kalau itu pupuk bersubsidi, penyuluhan masa tanam hingga bagaimana menjamin hasil panen dapat diserap pasar. Jika itu tidak dilakukan secara konprehensif dan menyeluruh, masyarakat petani akan terus merugi,” papar Hendri.
Selama ini, tambah Hendri, masyarakat petani terjebab pada harapan agar hasil panen dapat dijual dengan harga tinggi. Pemikiran seperti ini memang sengaja diciptakan olah pihak tertentu, untuk meredam kekecewaan masyarakat petani akibat harga jual hasil panen tidak memuaskan.
“Bukan pada nilai jualnya. Harga telah ditentukan oleh suplay dan demans. Permintaan kebutuhan dan ketersediaan barang. Ini hokum ekonomi. Hal paling penting adalah bagaimana menciptakan biaya produksi ringan atau setidaknya pada kisaran wajar,” ulas Hendri.
Dalam kesempatan itu, Hendri juga mengulas potensi budaya local, misalnya etos kepahlawanan Sisingamangaraja yang selama ini hanya menjadi sejarah, tidak memberikan nilai tambah bagi masyarakat Humbang Hasundutan.
“Saatnya kita mengemas budaya local menjadi bisnis agar memberikan manfaat ganda bagi masyarakat. Kisah Raja Sisingamangaraja dapat dijadikan landasan dalam merangsang wisatawan datang ke Humbang Hasundutan. Ini wisata berbasis kearifan lokal. Jika pariwisata berkembang, ekonomi masyarakat pasti akan meningkat," sambung Hendri.
Bahkan, sebut Hendri, Kecamatan Bakti Raja, berpotensi menjadi kawasan wisata bertaraf internasional jika dikemas dengan baik, misalnya, dengan mengadakan berbagai event, seperti festival tahunan.
“Boleh saja mengangkat tema "Paguyuban Bius Si Onom Oppu" atau lainnya. Semakin menarik, semakin memberikan manfaat lebih,” ujar Hendri.
Dengan kemampuan mengelola kawaan wisata, masyarakat sekitar akan mendapatkan manfaat, terutama peningkatan ekonomi.
"Wisatawan akan tinggal selama 3-5 hari di Bakkara. Ini menjadikan Bakkara dan beberapa daerah sekitarnya sebagai tujuan utama dalam kalender pariwisata. Begitu juga kawasan wisata di kecamatan lain di Humbang Hasundutan. Wisata jalan, UMKM akan mengikuti," harap Hendri.
Menjawab pertanyaan mengenai kesejahteraan sosial yang merata bagi masyarakat di daerah terpencil, Hendri menegaskan, politik uang harus dihindari dan anggaran pembangunan daerah harus dikelola dengan efisien.
"APBD kita harus sampai seratus persen kepada masyarakat dan pembangunan harus mengedepankan keadilan sosial. Jangan pilih kasih. Harus bijaksana dengan mengedepankan skala prioritas," ujar Hendri.
Sementara calon Wakil Bupati Humbang Hasundutan, Ir. Yanto Sihotang menegaskan, pihaknya akan mengedepankan transparansi dan akuntabilitas dalam menjaankan roda pemerintahan agar memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Semua akan kita lakukan secara terbuka dan mengacu pada aturan yang berlaku. Tujuan utama adalah untuk kepentingan masyarakat. Untuk itu, beri kami kewenangan untuk melayani masyarakat,” tegas Yanto.
Yanto juga menekankan, visi misi pasangan nomor urut 2 Hendri – Yanto, disusun berdasarkan urgensi kebutuhan masyarakat Humbang Hasundutan.
“Sebelum menyusun visi misi, kami lebih dulu gali, apa yang paling dibutuhkan masyarakat Humbahas saat ini. Apa yang paling krusial dan harus mendapat penanganan secepatnya. Tetapi dari semua itu, tentu menjurus pada program peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tutup Yanto.
Editor : Chris
Artikel Terkait